A.
Cara
Memasuki Dunia Usaha
Ada tiga cara untuk memulai suatu usaha
atau memasuki dunia usaha:
1. Starting
(Merintis Usaha Baru) : membentuk dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan
modal, ide, organisasi, dan manajemen yang dirancang sendiri.
2. Buying
(Membeli Perusahaan Orang Lain): membeli perusahaan yang telah
dirintis/didirikan dan diorganisir oleh orang lain dengan nama (Good Will)
dan organisasi yang sudah ada.
3. Franchising
(Kerja Sama Manajemen): suatu kerja sama antara Entrepreneur (Franchisee)
dengan perusahaan besar (Franchisor/Parent Company) dalam mengadakan
persetujuan jual-beli hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha (Waralaba).
A.1. Starting
(Merintis Usaha Baru)
Wirausaha adalah seseorang yang
mengorganisir, mengelola, dan memiliki keberanian menghadapi resiko. Menurut
Lambing ada 2 pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk mencari peluang
dengan mendirikan usaha baru:
1. Pendekatan
Inside–Out (Idea Generation): pendekatan berdasarkan gagasan sebagai
kunci latar belakang, dan sebagainya yang menentukan jenis usaha yang akan
dirintis.
2. Pendekatan
The Out–Side in (Opportunity Recognition): pendekatan yang menekankan
pada basis ide bahwa suatu perusahaan akan berhasil apabila menanggapi atau
menciptakan suatu kebutuhan di pasar.
Berdasarkan pendekatan Inside-Out, untuk memulai usaha, seorang
calon wirausaha harus memiliki kompetensi usaha. Menurut Norman Scarborough,
kompetensi usaha yang diperlukan meliputi:
·
Kemampuan teknik: kemampuan tentang
bagaimana memproduksi barang dan jasa.
·
Kemampuan pemasaran: kemampuan tentang
bagaimana menemukan pasar dan pelanggan serta harga yang tepat.
·
Kemampuan finansial: kemampuan tentang
bagaimana memperoleh sumber-sumber dana dan cara menggunakannya.
·
Kemampuang hubungan: kemampuan tentang
bagaimana cara mencari, memelihara dan mengembangkan relasi, dan kemampuan
komunikasi serta negosiasi.
A.2. Buying
(Membeli PerusahaanYang Sudah Didirikan)
Adapun alasan-alasan seseorang memilih
membeli perusahaan yang sudah ada dibandingkan merintis usaha baru, yakni:
1. Resiko
lebih rendah
2. Lebih
mudah
3. Biaya
yang dikeluarkan untuk mengelola lebih rendah
Namun demikian, membeli perusahaan yang
sudah ada juga mengandung kerugian, yakni:
1. Masalah
internal, contoh: banyaknya pesain dan ukuran peluang pasar.
2. Masalah
eksternal, contoh masalah image atau reputasi perusahaan.
Ada empat hal kritis untuk menganalisis
suatu perusahaan yang akan dibeli, yakni:
1. Alasan
pemilik menjual perusahaan
2. Potensi
produk dan jasa yang dihasilkan
3. Aspek
legal perusahaan
4. Kondisi
keuangan perusahaan yang akan dijual
A.3. Franchising
(Waralaba)
Franchising
merupakan cara memasuki dunia usaha yang sangat popular di dunia. Franchising merupakan kerja sama
manajemen yang biasanya berkembang dalam perusahaan eceran. Franchising adalah suatu persetujuan
lisensi menurut hukum antara suatu perusahaan penyelengara (pabrik) dengan
penyalur/perusahaan lain untuk melaksanakan usaha Dalam kerja sama franchising,
perusahaan induk (franchisor) memberikan bantuan manajemen secara
berkesinambungan.
Keseluruhan
citra, pembuatan, teknik pemasaran diberikan kepada penyalur (franchisee).
Dasar hukum dari penyelenggaraan franchising
adalah kontrak antara perusahaan franchisor
dan franchisee. Perusahaan induk
dapat membatalkan perjanjian apabila perusahaan penyalur melanggar
persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan.
Keuntungan dari kerja sama franchising (Zimmerer) ialah:
1. Pelatihan,
pengarahan, dan pengawasan yang berlanjut dari franchisor.
2. Diberikan
bantuan finansial. Biasanya biaya awal pembukaan sangat tinggi sedangkan sumber
modal yang dimiliki franchisee sedikit/terbatas.
3. Nama,
merek, produk telah dikenal.
Kelemahan kerjasama franchising, yaitu:
1. Program
latihan tidak sesuai dengan yang diinginkan
2. Pembatasan
kreativitas penyelenggara usaha
3. Franchisee
jarang memiliki hak untuk menjual perusahaannya pada pihak lain tanpa
menawarkan lebih dahulu pada franchisor dengan
harga yang sama.
B.
Profil
Usaha Kecil dan Model Pengembangannya
Dalam undang-undang No.9/1995 Pasal 5
tentang usaha kecil disebutkan beberapa kriteria usaha kecil, yaitu:
•
Memiliki kekayaan bersih sebanyak Rp
200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
•
Memiliki hasil penjualan tahunan paling
banyak Rp 1.000.000.000
Biro Pusat Statistik Indonesia (1998)
mendefinisikan usaha kecil dengan ukuran tenaga kerja yaitu 5 sampai 19 orang,
yang terdiri dari pekerja kasar yang dibayar, pekerja pemilik, dan pekerja
keluarga. Perusahaan industri yang memiliki tenaga kerja kurang dari 5 orang
diklasifikasikan sebagai industri rumah tangga (Home Industry). Pada
umumnya perusahaan kecil mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu: manajemen,
persyaratan modal, dan pengoperasian bersifat lokal.
Usaha kecil memiliki kekuatan/
kelebihan, yakni:
1. Memiliki
kebebasan untuk bertindak; bila ada perubahan, misalnya perubahan produk baru,
teknologi baru, mesin baru, usaha kecil bias bertindak dengan cepat
menyesuaikan dengan keadaan yang berubah.
2. Fleksibel;
dapat menyesuaikan dengan kebutuhan setempat, misalnya bahan baku, tenaga
kerja, dan pemasaran produk.
3. Tidak
mudah goncang; tidak rentan terhadap fluktuasi.
Kelemahan perusahaan kecil:
1. Aspek
kelemahan struktural; kelemahan dalam struktur organisasi, misalnya kelemahan
dalam manajemen dan organisasi, pengendalian mutu, penguasan teknologi, kesulitan
dalam mencari modal, lemahnya SDM, lemahnya akses pasar.
2. Kelemahan
kultural; kelemahan dalam budaya perusahaan yang kurang mencerminkan perusahaan
sebagai “corporate culture”
C.
Kerangka
Hipotesis Pengembangan Usaha Kecil
Menurut Lambing (2000: 43), untuk
pengembangan perusahaan diperlukan dua keterampilan yaitu:
•
Keterampilan manajemen keuangan
Manajemen keuangan merupakan menajemen
terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi
begaimana memperoleh dana (raising of fund) dan
bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund).
Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari
investasi pada berbagai aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk membelanjai
aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya
dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari
pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri.
Manajemen keuangan sebagai aktivitas pemilik dan manajemen
perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan
menggunakannya se-efektif, se-efisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan
laba. Aktivitas itu meliputi:
1.
Aktivitas Pembiayaan (Financing Activity)
Aktivitas pembiayaan ialah kegiatan pemilik dan manajemen
perusahaan untuk mencari sumber modal (sumber eksternal dan internal) untuk
membiayai kegiatan bisnis.
2.
Aktiva Investasi (Investment activity)
Aktivitas investasi adalah kegiatan penggunaan dana berdasarkan
pemikiran hasil yang sebesar-besarnya dan resiko yang sekecil-kecilnya.
Aktivitas itu meliputi:a) Modal Kerja (working Capital)
atau harta lancar (Current Assets), b) Harta Keuangan
(Finaceal assets) yang terdiri: investasi pada saham (stock) dan Obligasi (Bond), c)
Harta Tetap (real Assets) yang terdiri dari:
tanah, gedung, peralatan, d) Harta Tidak Berwujud (intangible assets) terdiri dari: Hak Paten, Hak
Pengelolaan Hutan, Hak Pengelolaan Tambang, Goodwill.
3.
Aktivitas Bisnis (Business Activity)
Aktivitas bisnis adalah kegiatan untuk mencari laba melalui
efektivitas penjualan barang atau jasa efisiensi biaya yang akan mengahsilkan
laba. Aktivitas itu dapat dilihat dari laporan Laba-Rugi, yang terdiri dari
unsur: a) Pendapatan (sales atau Revenue); b) Beban (Expenses);
c) Laba-Rugi (Profit-Loss)
4.
Aktivitas Penganggaran Modal (Capital Budgeting Activity)
Penganggaran modal digunakan untuk melukiskan
tindakan perencanaan dan pembelanjaan Pengeluaran
modal, seperti untuk pembelian equipment baru
untuk memperkenalkan produk baru, dan untuk memodernisasi fasilitas pabrik. Penganggaran
modal melibatkan suatu pengikat (penanaman) dana di masa sekarang dengan
harapan memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang. Investasi
membutuhkan dana yang relatif besar dan keterikatan dana tersebut dalam jangka
waktu yang relatif panjang, serta mengandung resiko. Metode-metode yang biasa
digunakan adalah sebagai berikut:
a) Metode Average Rate of Return
Metode ini mengukur
berapa tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi. Angka
yang dipergunakan adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan total average
invesment. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam persentase. Angka ini kemudian
diperbandingkan tingkat keuntungan yang disyaratkan, maka proyek dikatakan
menguntungkan, apabila lebih kecil daripada tingkat keuntungan yang disyaratkan
proyek ditolak.
b) Metode Payback
Metode ini mencoba
mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali. Karena itu satuan hasilnya
bukan persentase, tapi satuan waktu. Kalau priode payback ini lebih pendek
daripada yang disyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan, sedangkan kalau
lebih lama proyek ditolak.
c) Metode Net Present Value
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi
dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (oprasional maupun
terminal cash flow) dimasa yang akan datang. Untuk menghitung
nilai sekarang tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang
dianggap relevan. Apa bila nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih
dimasa yang akan datang lebih besar daripada nilai sekarang investasi, maka
proyek ini dikatakan menguntungkan sehinnga diterima. Sedangkan apabila
nilainya kecil (NPV negatif), proyek ditolak karena tidak menguntungkan.
d) Metode Internal Rate of Return
Metode ini menghitung
tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang
penerimaan-penerimaan kas bersi di masa-masa mendatang. Apabila tingkat bunga
ini lebih besar daripada tinkat bunga relevan (tingkat keuntungan yang
disyaratkan), maka investasi dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil
dikatakan merugikan.
e) Metode Profitability Index
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang
penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang
investasi. Kalau Profitability Index (PI)-nya
lebih besar daripada 1, maka proyek dikatakan menguntungkan, tetapi kalau kurang
dikatakan tidak menguntungkan. Sebagaimana metode NPV, maka metode ini perlu
menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang akan dipergunakan.
Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan
nilai perusahaan.
•
Keterampilan manajemen personal
Seseorang bisa sukses
menjadi seorang manajer bagi bisnis maupun bidang kehidupannya, jika ia
memiliki keterampilan dalam hal manajemen personal. Kemampuan membangun team
work yang bagus harus diikuti dengan keterampilan dalam hal manajemen personal.
Keterampilan manajemen personal menempati level ketiga dalam piramida
keterampilan manajemen. Ada dua bidang yang harus di kuasai pada level ini
yaitu manajemen diri dan manajemen waktu.
1.
Manajemen Diri
Jika dalam keterampilan
manajemen tim anda memotivasi orang lain untuk melakukan hal yang terbaik dalam
pekerjaannya, apakah anda juga bisa melakukannya? pertanyaan yang patut
diajukan bagi diri anda untuk menjadi manajer yang baik. Kemampuan manajemen diri
adalah kemampuan untuk memotivasi diri agar dapat melakukan hal-hal terbaik dan
menghasilkan prestasi yang optimal. Selain terampil dalam melakukan
hal-hal terbaik, manajemen diri berfokus pada pekerjaan yang penting bukan
hanya pekerjaan mendesak. Orang lebih sering mengerjakan sesuatu jika sudah
mendesak meski kurang penting, sehingga menyita hal-hal yang penting. Pada
level ini seorang manajer dituntut untuk bisa memprioritaskan
pekerjaan-pekerjaan penting demi keberhasilan usaha.
2. Manajemen Waktu.
Jika anda memiliki target
untuk keberhasilan sebuah usaha, tentunya banyak hal yang perlu dilakukan. Dan
terkadang itu membuat anda kekurangan waktu untuk melakukannya. Karena itu
penting bagi anda memiliki keterampilan mengelola waktu. Buatlah daftar
pekerjaan yang harus dilakukan, membuat daftar pekerjaan yang penting untuk
dilakukan membantu anda dalam mengelola waktu dan menyelesaikan
pekerjan-pekerjaan penting. Jangan Mengerjakan banyak hal dalam satu
waktu,manusia sangat sulit untuk multi tasking. Selesaikan satu pekerjaan
dengan segera untuk selanjutnya mengerjakan pekerjaan yang lain. Manajemen
pertemuan, dalam tim anda tidak dapat dielakkan dari meeting untuk
menyelesaikan permasalahan tertentu. Aturlah pertemuan agar berjalan baik dan
menghasilkan banyak hal. Keterampilan manajemen personal menuntut anda
untuk memiliki kontrol terhadap diri anda sendiri dan bagaimana anda
mengalokasikan waktu yang ada untuk pekerjaan. (Galeriukm).
Tetapi, siapa sangka bahwa usaha rumahan modal yang relatif minim ini ternyata menguntungkan.
ReplyDeleteDan ide usaha ribu ini menjadi salah satu bisnis modal kecil yang menjanjikan.
Kamu pun bisa menjualnya melalui offline dan secara online agar mudah mempromosikannya.
Kamu bisa menyesuaikan produk keripik yang akan diolah dan disesuaikan juga dengan riset terlebih dahulu.
Mengenai tinggi rendahnya kompetitor bisnis kamu, juga bagaimana dengan ketersediaan modal yang cukup.
Ataupun kamu juga dapat mencoba berbagai jenis keripik yang unik,
Contohnya seperti keripik jengkol, keripik jamur, keripik bayam, keripik buncis, dan lain lain.
Usaha yang menjanjikan di desa