Wednesday, November 1, 2017

KEPEMIMPINAN


A.    PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan asal kata dari Pimpin yang menunjukkan sifat yang dimiliki pemimpin itu, yang artinya bimbing atau tuntun. Kepemimpinan merupakan aktivitas mempengaruhi; kemampuan mengajak; kemampuan mengarahkan; kemampuan menciptakan; proses mempengaruhi; usaha mengarahkan; menggunakan wewenang; dan membuat keputusan; awal dari tindakan; mengarahkan; kemampuan membuat orang bertindak; hubungan kekuasaan; kemampuan meyakinkan; saling pengaruh antara pribadi; hubungan dan pemeliharaan struktur; seni mengkoordinasi dan memotivasi; seni membujuk, dll. Kepemimpinan adalah kemampuan, proses, fungsi, yang digunakan dalam memengaruhi orang lain untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.


B.     HAKIKAT KEPEMIMPINAN
Pengaruh kepemimpinan ditentukan oleh statusnya:
         Sebagai pemimpin formal (Lembaga Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif); ditunjuk sebagai pemimpin atas dasar keputusan dan pengankatan resmi untuk memangku jabatandalam struktur organisasi dengan segala hak dan kewajiban yang berkaitan dengan posisinya.
         Sebagai pemimpin informal (tokoh masyarakat, pemuka agama, adat, LSM, guru, bisnis, dll); ditunjuk untuk memimpin secara tidak formal, karena memiliki kualitas unggul, mencapai kedudukan sebagai seseorang yang mampu mempengaruhi kondisi psikis perilaku suatu kelompok atau komunitas tertentu.

C.    SEBAB MUNCULNYA PEMIMPIN
Ada banyak teori yang menjelaskan sebab munculnya pemimpin. Teori-teori ini yang kemudian dijelaskan dalam Teori Kepemimpinan. Umumnya ada dua pendapat tentang kepemimpinan.
1.      Pemimpin itu dilahirkan (Leaders are born); Seorang pemimpin dilahirkan dari keluarga berdarah biru. Sesuai dengan silsilah keluarga, apabila seseorang dilahikan dari keluarga kerajaan maka harus meneruskan kepemimpinan.
2.      Pemimpin itu dibuat (Leaders are made); Setiap orang mempunyai peluang untuk menjadi pemimpin, bila memiliki sifat yang dan perilaku pemimpin yang baik
Dari dua pandangan umum diatas, kemudian berkembang teori kepemimpinan yang menjelaskan kemunculan seorang pemimpin:
1.      Teori Genetis
Pemimpin tidak dibuat, tetapi terlahir jadi pemimpin oleh bakat-bakat alami yang luar biasa sejak lahirnya. Ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam kondisi apapun.
2.      Teori Sosial
Setiap orang bisa menjadi pemimpin, melalui persiapan diri, pendidikan, serta didorang oleh kemauan diri sendiri.
3.      Teori Ekologis
Muncul sebagai reaksi dari kedua teori diatas. Menjelaskan bahwa seorang pemimpin, bila sejak lahirnya dia telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, kemudian bakat-bakat tersebut dikembangkan. Pengembangan melalui pengalaman dan usaha pendidikan, juga sesuia dengan tuntutan lingkungan ekologis.

D.    PARADIGMA PEMIMPIN
Umumnya para pakar berpendapat bahwa para pemimpin memiliki paradigma sebagai berikut:
         Kepemimpinan klasik
Kepemimpinan klasik adalah kepemimpinan yang ditandai oleh sifat dominan, direktif, otoritatif, dan para pengikut harus patuh atau taat melaksanakan sifat-sifat tersebut. Dapat diartikan bahwa pemimpin mendikte pengikut “apa yang harus dilakukan” tanpa konsultasi.
         Kepemimpinan berdasarkan sifat pembawaan
Teori ini meyakini bahwa pemimpin itu dilahirkan, yang artinya merupakan pembawaan, bukan buatan manusia atau didikan. Sifat pembawaan pemimpin meliputi kualitas jiwa dan raga yang dapat digunakan untuk membedakan pemimpin dan pengikut. Sifat pembawaan meliputi kecerdasan intelektual, kekuasaan, kepercayaan diri, tingkat energi, pengetahuan yang relevan dengan tugas dan fungsinya.
         Kepemimpinan berdasarkan perilaku
Teori ini meyakini bahwa perilaku pemimpin secara langsung memengaruhi efektivitas kerja yang dipimpin, dan pemimpin dapat dipersiapkan atau dipelajari bukan dilahirkan.
         Kepemimpinan Karismatik
Kepemimpinan  ini merupakan jenis kepemimpinan yang mengandalkan pada karisma seorang pemimpin. Kewibawaan bersumber pada aspek psikologi dan fisik seorang pemimpin. Karisma seorang pemimpin ditunjukkan oleh kewibawaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin unutk memengaruhi yang dipimpin.

         Kepemimpinan transaksional
Kepemimpinan ini merupakan jenis kepemimpinan yang mengandalkan transaksi antara pemimpini dan yang dipimpin. Ada kesepakatan atau tawar-menawar antara pemimpin dan yang dipimpin. Pemimpin meminta yang dipimpin melakukan sesuatu dan yang dipimpin akan diberi imbalan jika telah melaksanakan perintah pemimpin.
         Kepemimpinan Situasional
Kepemimpinan ini dapat diartikan bahwa keefektifan gaya kepemimpinan tertentu tergantung pada situasi. Jika situasi berubah, gaya kepemimpinan yang digunakan juga harus berubah. Situasi yang dimaksud dapat berupa orang yang dipimpin, jenis pekerjaan, waktu, sistem, dan budaya.
         Kepemimpinan Visioner/Transformasional
Kepemimpinan ini adalah kepemimpinan yang mengandalkan visi pemimpin sebagai inspirasi untuk mengarahkan pengikutnya. Perspektif dan kemampuan majemuk sangat diperlukan untuk memecahkan kompleksitas masalah yang dihadapi oleh suatu organisasi. Tiga hal yang harus dilakukan oleh pemimpin transformasional adalah perlunya perubaha, menciptakan visi baru, dan melembagakan perubahan.
         Kepemimpinan Organik
Dalam kepemimpinan ini, pemimpin tidak menjadi figur sentral, kelompok secara keseluruhan menjadi kuncinya. Konsensus kelompoj yang bisa menentukan siapa yang harus menjadi pemimpin dan berapa lama. Kepemimpinan tak perlu bersarang pada individu tertentu meskipun individu tersebut menduduki peran kepemimpinan untuk tujuan tertentu.

E.     SIKAP KEPEMIMPINAN SEORANG WIRAUSAHAWAN
Seorang pebisnis akan berfikir tentang keuntungan, seorang pemimpin berfikir untuk mensejahterakan masyarakatnya, maka seorang pebisnis yang berjiwa wirausahawan adalah yang memiliki jiwa kepemimpinan di dalam dirinya.
Dalam konteks ilmu kewirausahaan maka sesungguhnya seorang wirausaha sudah pasti harus memiliki sikap kepemimpinan. Karena kewirausahaan adala mereka yang berbicara tentang bagaimana menyelesaikan masalah dan memberi manfaat bagi orang lain, termasuk mampu membuka lapangan pekerjaan.
Peran pemimpin sangat penting dalam mencapai tugas organisasi, namun demikian eksistensi bawahan tidak bisa diabaikan begitu saja. Sukses tidaknya pencapaian tujuan organisasi tergantung pada kemampuan pemimpin untuk memengruhi bawahan dalam mengajak dan meyakinkan mereka, ehingga para karyawan ikut berpartisipasi terhadap apa yang telah dianjurkan dengan penuh semangat. Pimpinan merupakan seseorang yang memiliki pengertian dalam menggerakkan organisasi agar dengan penuh semangat dan gairah dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Kepemimpinan yang efektif hanya akan terwujud jika dijalankan sesuai fungsinya. Fungsi kepemimpinan itu berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan organisasi atau kelompok masing-masing, yang mengisyaratkan bahwa setiap kepemimpinan berada di dalam situasi sosial kelompok atau organisasinya. Suatu cara bertindak efektif dari seorang pemimpin tidak dapat ditiru secara tepat dengan mengharapkan hasil yang sama efektifnya oleh pemimpin lain.
Pada prinsipnya sikap pemimpin dalam wirausaha dapat dibedakan menjadi:
1.      Kepemimpinan Positif; Menekankan imbalan – ekonomik, penididikan pegawai yang lebih baik, dituntut mandiri dan faktor-faktor lain yang membuat motivasinya tinggi.
2.      Kepemimpinan Negatif; Penekanan pada hukuman, kerugian manusiawi, pempimpin mendominasi dan merasa unggul.
Fred E. Fiedler, (1967) perilaku kepemimpinan secara umum diartikan sebagai tindakan-tindakan khusus di mana seorang pemimpin, kepada para anggota kelompok bawahannya menunjukkan perhatian terhadap kesejahteraan karyawan.


No comments:

Post a Comment