A. PENGERTIAN
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan asal kata
dari Pimpin yang menunjukkan sifat yang dimiliki pemimpin itu, yang artinya
bimbing atau tuntun. Kepemimpinan merupakan aktivitas mempengaruhi; kemampuan
mengajak; kemampuan mengarahkan; kemampuan menciptakan; proses mempengaruhi;
usaha mengarahkan; menggunakan wewenang; dan membuat keputusan; awal dari tindakan;
mengarahkan; kemampuan membuat orang bertindak; hubungan kekuasaan; kemampuan
meyakinkan; saling pengaruh antara pribadi; hubungan dan pemeliharaan struktur;
seni mengkoordinasi dan memotivasi; seni membujuk, dll. Kepemimpinan adalah
kemampuan, proses, fungsi, yang digunakan dalam memengaruhi orang lain untuk
berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
B. HAKIKAT
KEPEMIMPINAN
Pengaruh kepemimpinan
ditentukan oleh statusnya:
•
Sebagai pemimpin formal (Lembaga
Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif); ditunjuk sebagai pemimpin atas dasar
keputusan dan pengankatan resmi untuk memangku jabatandalam struktur organisasi
dengan segala hak dan kewajiban yang berkaitan dengan posisinya.
•
Sebagai pemimpin informal (tokoh
masyarakat, pemuka agama, adat, LSM, guru, bisnis, dll); ditunjuk untuk
memimpin secara tidak formal, karena memiliki kualitas unggul, mencapai
kedudukan sebagai seseorang yang mampu mempengaruhi kondisi psikis perilaku
suatu kelompok atau komunitas tertentu.
C. SEBAB
MUNCULNYA PEMIMPIN
Ada banyak teori yang
menjelaskan sebab munculnya pemimpin. Teori-teori ini yang kemudian dijelaskan
dalam Teori Kepemimpinan. Umumnya ada dua pendapat tentang kepemimpinan.
1.
Pemimpin
itu dilahirkan (Leaders are born); Seorang pemimpin
dilahirkan dari keluarga berdarah biru. Sesuai dengan silsilah keluarga,
apabila seseorang dilahikan dari keluarga kerajaan maka harus meneruskan
kepemimpinan.
2.
Pemimpin
itu dibuat (Leaders are made); Setiap orang mempunyai
peluang untuk menjadi pemimpin, bila memiliki sifat yang dan perilaku pemimpin
yang baik
Dari dua pandangan umum
diatas, kemudian berkembang teori kepemimpinan yang menjelaskan kemunculan
seorang pemimpin:
1.
Teori Genetis
Pemimpin
tidak dibuat, tetapi terlahir jadi pemimpin oleh bakat-bakat alami yang luar
biasa sejak lahirnya. Ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam kondisi apapun.
2.
Teori Sosial
Setiap
orang bisa menjadi pemimpin, melalui persiapan diri, pendidikan, serta didorang
oleh kemauan diri sendiri.
3.
Teori Ekologis
Muncul
sebagai reaksi dari kedua teori diatas. Menjelaskan bahwa seorang pemimpin,
bila sejak lahirnya dia telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, kemudian
bakat-bakat tersebut dikembangkan. Pengembangan melalui pengalaman dan usaha
pendidikan, juga sesuia dengan tuntutan lingkungan ekologis.
D.
PARADIGMA PEMIMPIN
Umumnya para pakar
berpendapat bahwa para pemimpin memiliki paradigma sebagai berikut:
•
Kepemimpinan klasik
Kepemimpinan
klasik adalah kepemimpinan yang ditandai oleh sifat dominan, direktif,
otoritatif, dan para pengikut harus patuh atau taat melaksanakan sifat-sifat
tersebut. Dapat diartikan bahwa pemimpin mendikte pengikut “apa yang harus
dilakukan” tanpa konsultasi.
•
Kepemimpinan berdasarkan sifat pembawaan
Teori
ini meyakini bahwa pemimpin itu dilahirkan, yang artinya merupakan pembawaan,
bukan buatan manusia atau didikan. Sifat pembawaan pemimpin meliputi kualitas
jiwa dan raga yang dapat digunakan untuk membedakan pemimpin dan pengikut. Sifat
pembawaan meliputi kecerdasan intelektual, kekuasaan, kepercayaan diri, tingkat
energi, pengetahuan yang relevan dengan tugas dan fungsinya.
•
Kepemimpinan berdasarkan perilaku
Teori
ini meyakini bahwa perilaku pemimpin secara langsung memengaruhi efektivitas
kerja yang dipimpin, dan pemimpin dapat dipersiapkan atau dipelajari bukan
dilahirkan.
•
Kepemimpinan Karismatik
Kepemimpinan
ini merupakan jenis kepemimpinan yang
mengandalkan pada karisma seorang pemimpin. Kewibawaan bersumber pada aspek
psikologi dan fisik seorang pemimpin. Karisma seorang pemimpin ditunjukkan oleh
kewibawaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin unutk memengaruhi yang dipimpin.
•
Kepemimpinan transaksional
Kepemimpinan
ini merupakan jenis kepemimpinan yang mengandalkan transaksi antara pemimpini
dan yang dipimpin. Ada kesepakatan atau tawar-menawar antara pemimpin dan yang
dipimpin. Pemimpin meminta yang dipimpin melakukan sesuatu dan yang dipimpin
akan diberi imbalan jika telah melaksanakan perintah pemimpin.
•
Kepemimpinan Situasional
Kepemimpinan
ini dapat diartikan bahwa keefektifan gaya kepemimpinan tertentu tergantung
pada situasi. Jika situasi berubah, gaya kepemimpinan yang digunakan juga harus
berubah. Situasi yang dimaksud dapat berupa orang yang dipimpin, jenis
pekerjaan, waktu, sistem, dan budaya.
•
Kepemimpinan Visioner/Transformasional
Kepemimpinan
ini adalah kepemimpinan yang mengandalkan visi pemimpin sebagai inspirasi untuk
mengarahkan pengikutnya. Perspektif dan kemampuan majemuk sangat diperlukan
untuk memecahkan kompleksitas masalah yang dihadapi oleh suatu organisasi. Tiga
hal yang harus dilakukan oleh pemimpin transformasional adalah perlunya
perubaha, menciptakan visi baru, dan melembagakan perubahan.
•
Kepemimpinan Organik
Dalam
kepemimpinan ini, pemimpin tidak menjadi figur sentral, kelompok secara
keseluruhan menjadi kuncinya. Konsensus kelompoj yang bisa menentukan siapa
yang harus menjadi pemimpin dan berapa lama. Kepemimpinan tak perlu bersarang
pada individu tertentu meskipun individu tersebut menduduki peran kepemimpinan
untuk tujuan tertentu.
E. SIKAP
KEPEMIMPINAN
SEORANG WIRAUSAHAWAN
Seorang pebisnis akan
berfikir tentang keuntungan, seorang pemimpin berfikir untuk mensejahterakan
masyarakatnya, maka seorang pebisnis yang berjiwa wirausahawan adalah yang memiliki
jiwa kepemimpinan di dalam dirinya.
Dalam konteks ilmu
kewirausahaan maka sesungguhnya seorang wirausaha sudah pasti harus memiliki
sikap kepemimpinan. Karena kewirausahaan adala mereka yang berbicara tentang
bagaimana menyelesaikan masalah dan memberi manfaat bagi orang lain, termasuk
mampu membuka lapangan pekerjaan.
Peran pemimpin sangat
penting dalam mencapai tugas organisasi, namun demikian eksistensi bawahan
tidak bisa diabaikan begitu saja. Sukses tidaknya pencapaian tujuan organisasi
tergantung pada kemampuan pemimpin untuk memengruhi bawahan dalam mengajak dan
meyakinkan mereka, ehingga para karyawan ikut berpartisipasi terhadap apa yang
telah dianjurkan dengan penuh semangat. Pimpinan merupakan seseorang yang
memiliki pengertian dalam menggerakkan organisasi agar dengan penuh semangat
dan gairah dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
Kepemimpinan yang
efektif hanya akan terwujud jika dijalankan sesuai fungsinya. Fungsi kepemimpinan
itu berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan organisasi atau
kelompok masing-masing, yang mengisyaratkan bahwa setiap kepemimpinan berada di
dalam situasi sosial kelompok atau organisasinya. Suatu cara bertindak efektif
dari seorang pemimpin tidak dapat ditiru secara tepat dengan mengharapkan hasil
yang sama efektifnya oleh pemimpin lain.
Pada prinsipnya sikap
pemimpin dalam wirausaha dapat dibedakan menjadi:
1. Kepemimpinan
Positif; Menekankan imbalan – ekonomik, penididikan pegawai yang lebih baik,
dituntut mandiri dan faktor-faktor lain yang membuat motivasinya tinggi.
2. Kepemimpinan
Negatif; Penekanan pada hukuman, kerugian manusiawi, pempimpin mendominasi dan
merasa unggul.
Fred E. Fiedler, (1967)
perilaku kepemimpinan secara umum diartikan sebagai tindakan-tindakan khusus di
mana seorang pemimpin, kepada para anggota kelompok bawahannya menunjukkan
perhatian terhadap kesejahteraan karyawan.
No comments:
Post a Comment