A.
Pengertian risiko
Resiko
dapat ditafsirkan sebagai suatu bentuk ketidakpastian tentang suatu keadaan
yang akan terjadi nantinya (future)
dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan saat ini.
Basrowi
(2011; 119) mendefenisikan risiko sebagai sesuatu yang selalu dihubungkan
dengan kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugikan yang tidak terduga dan
tidak diharapkan.
Bagi seorang wirusaha,
menghadapi risiko adalah tantangan karena mengambil risiko berkaitan dengan
kreativitas dan inovasi serta merupakan bagian penting dalam mengubah ide
menjdai kenyataan. Pengambilan risiko adalah hal yang wajar dalam merealisasi
potensi diri sebagai wirausaha. Pengambilan risiko dalam hidup melibatkan suatu
kesadaran akan peristiwa-peristiwa yang terjadi, perhatian untuk masa depan dan
keinginan hidup di masa sekarang. Jika dalam berwirausaha tidak berani
mengambil resiko, maka merekatidak akan pernah dapat mewujudkan bakat berwirausaha
dan semangat kewirausahaan.
B.
Macam-macam risiko usaha
Ada bermacam-macam resiko yang
dikelompokkan, antara lain:
1. Menurut Sifatnya:
1. Risiko murni : Risiko yang muncul akibat dari sebuah
situasi atau keputusan yang konsekuensinya adalah kerugian. Bentuknya: Hilang/rusaknya aset akibat kebakaran, pencurian,
penggelapan, dsb.
2. Risiko Spekulatif: risiko yang muncul akibat situasi atau
keputusan yang konsekuensinya bisa berupa keuntungan/kerugian. Contoh:
Risiko perubahan harga, risiko kredit.
3. Risiko fundamental: Risiko yang penyebabnya tidak dapat
dilimpahkan kepada seseorang dan cukup banyak deritanya. Contoh: banjir, angin
topan, dsb.
2. Menurut
Sumber/Penyebab terjadinya:
•
Risiko
Intern: risiko yang berasal dr dalam perusahaan itu sendiri, contoh:
Ketidaktahuan, Kesalahan manusia, Kurang pengalaman.
4. Risiko Extern: risiko yang berasal dr luar perusahaan,
contoh: Perubahan spesifikasi produk, Adanya saingan usaha yang sama,
Kekuatan alam.
3. Menurut dapat tidaknya risiko dialihkan kepada pihak
lain:
•
Risiko
yang dapat dialihkan pada pihak lain, dengan mempertanggung jawabkan suatu
objek yang akan terkena risiko pada perusahaan asuransi.
•
Risiko
yang tidak dialihkan kepada pihak lain.
4. Menurut kejadian yang mungkin terjadi:
•
Perubahan
permintaan: suatu keadaan yang mungkin terjadi karena perubahan ekonomi, modal,
selera konsumen yang mengakibatkan terjadinya penurunan permintaan. Contoh:
ü Perubahan ekonomi: utang piutang, perdagangan berjangka
ü Perubahan model: pakaian, sepatu, alat komunikasi
•
Perubahan
konjungtur: perubahan kondisi ekonomi yang tidak menentu sehingga mempengaruhi
keadaan usaha. Contoh: Inflasi, eksport/import
•
Persaingan:
situasi dimana antar wirausaha melakukan usaha sejenis atau sama. Contoh:
pengaruh musim, teknik produksi,
variasi, dsb.
•
Perkembangan
IPTEK: perubahan teknologi tepat guna. Contoh: hp, fax, internet
•
Perubahan
peraturan: aturan hukum, pendidikan, aturan lalu lintas, aturan administrasi
pemerintahan
•
Bencana
alam
5. Risiko Teknis: risiko ini terjadi akibat ketidakmampuan
manajer atau wirausaha dalam mengambil keputusan.
6. Risiko Pasar: risiko ini terjadi akibat produk yang
dihasilkan kurang laku/tidak laku.
7. Risiko kredit: risiko yang ditanggung kreditor akibat
debitor tidak membayar pinjaman sesuai waktu yang telah disepakati.
8. Risiko Alam: risiko yang diluar kendali manusia.
C.
Bentuk-bentuk kerugian akibat adanya risiko
Ketika dalam berwirausaha dan kemudian
menghadapi resiko, maka wirausahawan harus siap menanggung kerugian akibat
resiko tersebut. adapun bentuk-bentuk kerugian akibat adanya resiko, antara
lain:
1. Kerugian langsung: Jumlah nominal yang harus ditanggung
akibat dampak langsung dari risiko yang dapat terjadi. Contoh: kebakaran,
pencurian, dsb.
2. Kerugian tidak langsung: jumlah nominal yang harus
ditanggung akibat dampak tidak langsung dari risiko yang terjadi, contoh: biaya
operasional tambahan, kesempatan investasi yang hilang, dsb.
D.
Tipologi pengambilan risiko
Adapun tipologi pengambilan risiko pada tingkat manajemen
antara lain:
1. Pada tingkat bawah : perusahaan membutuhkan
pekerja-pekerja yang terampil untuk melaksanakan hal-hal yang rutin dan
memiliki sedikit resiko.
2. Pada tingkat menengah: mendapatkan lebih banyak kebebasan
untuk berinovasi dan membuat perubahan-perubahan kecil dalam prosedur dan
fungsi.
3. Pada tingkat atas: harus memiliki kemampuan untuk
merumuskan dan menerapkan ide-ide kreatif agar berhasil dalam bisnis dan
mewujudkan ide-ide mereka menjadi kenyataan.
E.
Evaluasi resiko
Dalam wirausaha, perlu untuk
menganalisis risiko, sebab apabila risiko tidak diperhitungkan dengan teliti
dan cermat, maka akan berdampak pada kegagalan dalam bisnis. Oleh karena itu,
sebelum membuat keputusan untuk mengambil risiko, sebaiknya dilakuakan evaluasi
yang mendalam atas risiko tersebut dan seberapa besar manfaat yang bisa
diperoleh apabila ditanggulangi. Beberapa
pertanyaan yang perlu dipertimbangkan sebelum
memutuskan untuk mengambil
risiko:
1.
Apakah risiko yang terjadi sepadan dengan hasil usaha?
Jika
usaha bersifat gambling maka kemungkinan rugi lebih besar. Untuk mengantisipasi
masalah ini, sebaiknya sebelum memulai usaha perlu dilakukan studi kelayakan untuk
memperhitungkan risiko tersebut.
2.
Bagaimana risiko tersebut dapat dikurangi?
Wirausaha
harus bertindak efisien dengan mengurangi pengeluaran dana yang ada kaitannya
langsung dengan produksi. Dalam usaha yang masih kecil, misalkan restoran ayam
panggang, tidak perlu membuat fasilitas kolam renang. Bartindak yang efektif
menyebabkan sasaran yang dituju akan mudah dicapai.
3.
Personalia seperti apa yang dapat mengurangi resiko?
Dalam
menyediakan sumber daya manusia haruslah mempunyai kompetensi.keahlian sesuai
bidangnya, sehingga menghasilkan tenaga yang mempunyai produktivitas tinggi,
ada pepatah menyatakan “the right man in the right place”. Untuk meningkatkan
produktivitas kerja setiap karyawan perlu dididik, dilatih, ditatar secara
formal maupun nonformal.
4.
Apakah anda takut terhadap risiko yang akan terjadi?
Sikap
jiwa yang pesimis pasti ada faktor takut. Tapi bagi orang yang berjiwa
wirausaha, harus selalu berfikir positif, yakni optimis.
5.
Persiapan apa yang anda lakukan sebelum mengambil risiko?
Yang
utama adalah kesiapan sebagai pemimpin yang harus memiliki berbagai
keterampilan dalam bidang usaha. Selanjutnya, haruslah memperbaiki
kelemahan-kelemahan yang terjadi seterusnya.
F.
Pengambilan keputusan dan strategi pengambilan risiko
Resiko
dan Wirausahawan selalu berhubungan. Dalam memulai usaha selalu ada bentuk ketidakpastian
tentang masa depan yang akan dihadapi seorang wirausahawan.
Dalam menghadapi ketidakpastian akan masa depan, maka manajerial perlu
memikirkan apa saja kemungkinan yang mungkin terjadi. Kemungkina-kemungkinan
ini yang dapat membantu manajerial dalam membuat keputusan. Membuat keputusan merupakan suatu proses memilih alternatif tertentu dari berbagai
alternatif yang ada. Pedoman membuat keputusan, kuncinya adalah:
ü Temukan fakta-fakta dari persoalan
ü Identifikasi bidang manakah yang tidak sesuai dengan
fakta
ü Keberanian dan antusiasme sangat diperlukan
ü Bersedia mengambil tindakan agresif dalam menerapkan
keputusan
ü Mengambil resiko yang sedang jika terdapat ketidakpastian
besar
ü Meneruskan sesuatu yang telah berhasil di masa lampau
ü Jauhi keputusan yang akan mengubah secara drastis susunan
organisasi yang sekarang
ü Keputusan perlu diuji coba
Adapun dalam membuat keputusan,
manajemen perlu mengetahui faktor
dan pertimbangan membuat keputusan, yakni:
ü Ukuran dan kompleksitas bisnis
ü Harapan mengenai pertumbuhan dan perkembangan bisnis
ü Fasilitas jasa yang tersedia di daerah untuk berbagai
instalasi sistem
ü Kualitas dan kuantitas dari staf yang tersedia untuk
berbagai jenis sistem dan fasilitas latihan
ü Jumlah transaksi yang harus diproses
ü Faktor-faktor kemajuan
Pengambilan
keputusan merupakan salah satu fungsi kunci keberhasilan dalam manajemen
bisnis. Dalam proses pembuatan keputusan, keragu-raguan dan ketidaksetujuan masih
diperlukan, karena ada manfaatnya untuk:
ü Merangsang daya imajinasi untuk mendapatkan jawaban benar
atas masalah
ü Memperkaya alternatif-alternatif untuk melahirkan
keputusan yang lebih baik
ü Memungkinkan penerimaan bersama, terhadap keputusan yang
diambil
Agar
wirausahawan mampu membuat keputusan yang efektif dan efisien, ia harus memiliki:
keterampilan dalam kepemimpinan,
keterampilan dan manajerial, dan keterampilan dalam bergaul.
oi
ReplyDelete