A.
Kesempatan berwirausaha
Peluang
menurut kamus bahasa indonesia adalah Kesempatan (Ruang Gerak), baik dalam
bentuk konkret maupun dalam bentuk abstrak.
Peluang kewirausahaan dapat diartikan sebagai kesempatan
pasti yang didapatkan seseorang atau lebih dengan mengandalkan potensi diri
yang ada serta memanfaatkan berbagai kesempatan atau peluang yang dengan segera
diambil.
Acapkali seseorang berhasrat untuk mendirikan usaha baru karena didorong oleh adanya kesempatan dan peluang yang membentang di hadapannya dan juga karena memiliki impian dan optimisme yang berlebihan. Sebelum mengambil peluang dan kesempatan perlu untuk seseorang yang ingin berwirausaha melakukan evaluasi secara cermat atas kesempatan dan peluang yang ada.
Acapkali seseorang berhasrat untuk mendirikan usaha baru karena didorong oleh adanya kesempatan dan peluang yang membentang di hadapannya dan juga karena memiliki impian dan optimisme yang berlebihan. Sebelum mengambil peluang dan kesempatan perlu untuk seseorang yang ingin berwirausaha melakukan evaluasi secara cermat atas kesempatan dan peluang yang ada.
Menurut Bygrave (1994),
ada tiga komponen utama yang sebaiknya diteliti dan dievaluasi bagi seseorang
yang ingin sukses membuka usaha baru (dalam Echdar, 2013: 58):
–
The
opportunity: apakah kesempatan yang ada mampu kita
tangkap dan jalankan dikemudian hari,
–
The
Entrepreneur (and management team): apakah kita mampu
menjadi wirausaha dengan membentuk managemen tim yang solid,
–
The
resources needed to start the company and make it grow:
apakah sumber-sumber daya yang kita butuhkan mampu kita sediakan. Minimal
sumber daya manusia, bahan baku, dan modal.
Ketiga hal ini dapat
menjadi kunci utama unutk menentukan kesuksesan atau kegagalan seseorang dalam
menjalankan bisnis atau usahanya.
B.
Keunggulan kompetitif perusahaan yang berwirausaha
Dalam berusaha tentu
harus memperhatikan hal-hal yang mungkin dapat menjadi keunggulan bagi usaha
tersebut. Adapun keunggulan
kompetitif perusahaan yang berwirausaha dapat dicapai dengan cara:
•
Fokus pada pelanggan
Kurangi
birokrasi, puaskan pelanggan, tanggapi keluhan, jalin komunikasi yang baik,
lakukan survey kepuasan pelanggan, care
terhadap pelanggan, minimalisasikan komplain
•
Pencapaian kualitas
Kualitas
memegang peranan penting dalam usaha, baik kualitas produk barang dan jasa
maupun kualitas pelayanan.
•
Integritas dan tanggung jawab
Penuh
tanggung jawab dan berintegritas kepada setiap pemangku kepentingan (pelanggan
,investor, dll).
•
Inovasi dan kreativitas
Inovasi
dan kreasi akan membawa keunggulan bersaing. Dengan meningkatkan inovasi dan
kreasi tentu saja akan menarik perhatian pembeli/konsumen.
•
Produksi rendah biaya
Bila
produksi rendah biaya maka produk dan jasa yang dihasilkan dapat bersaing dari
sisi harga. Namun perlu digaris bawahi bahwa pelanggan akan sangat sensitif
terhadap harga dan kualitas barang/jasa.
C.
Strategi menangkap peluang
Untuk mengidetifikasi peluang-peluang berkaitan dengan
kewirausahaan, maka tahapan strategi yang perlu dilakukan adalah:
1. Penilaian
lingkungan (eksternal dan internal); SWOT (Strength, weakness, opportunities, dan threat).
Analisis SWOT dilakukan tentunys terhadap usaha kita maupun perusahaan
kompetitor.
2. Penilaian
organisasi: apakah perusahaan
mampu menciptakan keunggulan bersaing.
3. Strategi
berbasis biaya: setiap
produk atau jasa dapat diproduksi dengan biaya seefisien mungkin, sehingga dlm
penetapan harga dapat bersaing.
4. Strategi
berbasis diferensiasi:
mampu menghasilkan berbagai diferensiasi.
5. Strategi
hasil: menghasilkan laba
sesuai target, pangsa pasar meningkat, meningkatkan kepuasan pelanggan,
kelangsungan hidup perusahaan berlanjut.
D.
Penyebab utama kegagalan menangkap peluang usaha
Berbagai penyebab utama kekagalan mengkap peluang
usaha, diantaranya adalah:
•
Semangat
pada awal memulai usaha dan menjadi loyo diperjalanan usaha hingga akhirnya
menyerah untuk berbisnis.
•
Sekedar
Ikut-ikutan usaha atau sekedar tren. Dalam berusaha
seringkali kita menjadi orang yang hanya ikut-ikutan teman, atau tren yang
sedang berkembang, tanpa menyesuaikan dengan kemampuan yang dimilki.
•
Kurang
dedikasi;
tidak sepenuh hati mengerjakan usaha yang dibangun.
•
Perencanaan
dan pengelolaan keuangan yang buruk; perencanaan penting
dilakukan untuk membantu mengarahkan pengeluaran yang akan terjadi. Terkadang
kita sering keluar dari rencana yang telah dibuat. Ingat bahwa perencanaan yang
baik harus didukung dengan tindakan yang terarah mengikuti rancangan yang
dibuat, jangan menyimpang dari perencanaan awal.
•
Pengalaman
manajemen usaha yang buruk, kurang disiplin, tidak terencana
dan tidak tersistem.
•
Lokasi
usaha yang tidak strategis, seringkali memilih lokasi secara
asal-asalan.
•
Kurang
konsisten dan teliti dalam pengendalian bisnis
•
Tidak
tegas dalam manajemen utang
•
Kurang
meyakini
bahwa usaha dapat berhasil dan kurang percaya diri.
E.
Strategi memilih jenis usaha
Dalam memulai usaha ada
baiknya jika seseorang memiliki strategi
yang matang dalam memilih jenis
usaha.
Adapun beberapa strategi dalam memilih usaha:
•
Pilih
usaha yang disukai;
sangat baik jika kita tahu apa yang menjadi kesukaan atau kegemaran
kita. Dapat dikembangkan sebuah usaha dari hobi atau kesukaan, agar dalam
bekerja tidak ada rasa tertekan tapi dapat menikmati setiap prosesnya.
•
Lebih
baik memulai usaha dari yang kecil terlebih dahulu;
walaupun dalam hal kemampuan modal dan kemampuan diri tinggi, namun ada baiknya
jika kita memulai usaha dari yang kecil. Karena ada proses yang akan kita
lewati dari setiap proses bisnis. Pembelajaran dalam setiap proses membatu kita
untuk mengelola kemungkinan resiko yang akan muncul di masa depan.
•
Jangan
pilih usaha musiman; lebih baik berusaha dengan peluang
berkembang bukan karena musim atau tren yang ada, namun karena kebutuhan yang
terus-menerus bukan karena musim saja.
•
Bisnis
waralaba;
usaha waralaba bisa menjadi jalan pintas karena tidak repot dengan format
bisnis atau sistem, tidak memerlukan waktu lama untuk memperkenalkan produk dan
umumnya tidak direpotkan dalam pembuatan produk.
F.
Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha
Disamping unsur-unsur
berwirausaha, seseorang wirausaha yang ingin sukses hendaknya memiliki sikap
sebagai berikut:
1. Berani;
berani dalam memutuskan untuk mengubah paradigma bahwa setelah kuliah akan
berani menjadi wirausahawan.
2. Jujur;
jujur dalam menjalankan usaha, jujur dalam berafiliasi, bermitra dengan pemangku
kepentingan dalam usaha.
3. Tekun;
ketekunan merupakan kesadaran dan sifat penting bagi seseorang dalam
berwirausaha, terutama tetap tekun disaat usaha mengalami guncangan atau
resiko.
4. Rendah
hati; sifat rendah hati biasanya mampu menyenangkan hati para relasi atau mitra
usaha. Orang cenderung senang bekerja dengan orang lain yang sifatnya tidak
sombong.
5. Kemauan
(semangat juang tinggi); kemauan atau daya juang tinggi merupakan sikap yang
harus dimiliki secara kuat, sebab dapat mempercepat kemajuan usaha.
6. Tanggung
jawab; rasa bertanggung jawab tinggi yang dimiliki terhadap usaha akan menata
usahanya lebih berhati-hati sehingga tidak akan memberi dapak yang buruk bagi
usahanya, pekerja, dan juga mitranya.
No comments:
Post a Comment