Data yang dikumpulkan dengan baik yang berasal dari populasi
maupun yang berasal dari sampel perlu diatur atau disajikan dalam bentuk
tertentu, yaitu:
A.
Diagram
Penyajian data dalam bentuk gambar akan
lebih menjelaskan laporan secara visual. Untuk itu akan diuraikan macam-macam
diagram, yaitu:
1.
Diagram Batang
Diagram Batang sangat cocok untuk
menyajikan data yang berbentuk kategori atau atribut, dan data tahunan yang
tahunnya tidak terlalu banyak. Untuk menggambarkan diagram batang diperlukan
sumbu tegak dan sumbu datar yang berpotongan tegak lurus. Sumbu tegak dan sumbu
datar dibagi menjadi beberapa skala bagian yang sama.
Contoh Diagram Batang:
2.
Diagram Garis
Diagram garis sangat cocok untuk
menyajikan data yang berbentuk serba terus atau berkesinambungan. Untuk
menggambarkan diagram garis diperlukan sumbu tegak dan sumbu datar yang
berpotongan tegak lurus. Sumbu tegak maupun sumbu datar dibagi menjadi beberapa
skala bagian yang sama.
Contoh Diagram Garis:
Gambar 3.2: Gambar
Diagram Garis Pertumbuhan Tinggi Badan Anak
3.
Diagram Lambang
Diagram lambang sangat cocok untuk
menyajikan data kasar suatu hal dan sebagai alat visual bagi orang awam. Setiap
satuan yang dijadikan lambing disesuaikan dengan macam datanya.
Contoh Diagram lambang:
Gambar 3.3: contoh
Diagram gambar
4.
Diagram Lingkarang dan Diagram Pastel
Diagram lingkaran sangat cocok untuk
menyajikan data yang berbentuk kategori atau atribut dalam presentase. Untuk
membuat diagram lingkaran, maka lingkaran dibagi-bagi menjadi beberapa sector.
Setiap sector melukiskan kategori data yang terlebih dahulu diubah ke dalam
derajat dengan menggunakan busur derajat. Jika datanya 25%, maka gambar derajatnya
adalah:
(25/100) x 3600 = 900
, demikian seterusnya.
Contoh diagram lingkaran:
Gambar 3.4: contoh
gambar diagram lingkaran
Bila diagram lingkaran ini digambarkan
prespektifnya menjadi gambar tiga dimensi, maka diagramnya disebut diagram
pastel.
Contoh gambar diagram pastel:
Gambar 3.5: contoh
gambar diagram pastel
5.
Diagram Peta
Diagram peta sangat cocok untuk
menyajikan data yang ada hubungan dengan tempat kejadian. Salah satu contoh
penggunaan diagram peta adalah pada stasiun tv yang menayangkan berita tentang
prakiraan cuaca. Contoh diagram peta:
Gambar 3.6: contoh
diagram peta
6.
Diagram Pencar (Titik)
Diagram pencar sangat cocok untuk
menyajikan data yang terdiri atas dua variabel. Diagram dibuat dalam sistem koordinat.
Diagram pecar ini berfungsi pula untuk menetukan apakah suatu data linier,
contohnya:
Gambar 3.7: Contoh
diagram Pencar
B.
Tabel
1.
Tabel Biasa
Tabel biasa sangat cocok untuk
menyajikan data yang terdiri atas beberapa variabel dengan beberapa kategori.
Gambar 3.8: Contoh
tabel biasa
2.
Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi akan sangat
cocok untuk menyajikan data dalam beberapa kelompok. Adapun langkah-langkah
membuat tabel distribusi frekuensi:
a.
Urutkan data dari yang terkecil ke data yang
terbesar
b.
Hitung rentang data tertinggi dikurang data
terendah dengan rumus:
R
= data tertinggi – data terendah
c.
Hitung banyak data dengan aturan struges, yaitu:
Banyak kelas = 1 + 3,3 log n.
d.
Hitung panjang kelas interval dengan rumus:
P
= rentang/banyak kelas
e.
Tentukan ujung bawah kelas interval pertama.
Biasanya diambil dari data terkecil.
f.
Selanjutnya kelas interval pertama dihitung
dengan cara : menjumlahkan ujung bawah
kelas dengan p dikurangi 1, demikian seterusnya.
g.
Nilai F dihitung dengan menggunakan tabel
penolong, sebagai berikut:
Tabel 3.1
Tabel Penolong
Nilai
|
Tabulasi
|
f
|
h.
Pindahkan nilai f ke tabel distribusi frekuensi.
3.
Tabel Distribusi Frekuensi relatif
Jika dalam tabel distribusi frekuensi
didapat nilai frekuensi absolut ( f abs) maka dalam tabel distribusi frekuensi
relatif niali frekuensi (f) dinyatakan dalam persen (%) yang disingkat f(%)
atau f (rel). untuk mendapatkan nilai f(%) dihitung dengan rumus:
f (%) baris pertama = f(abs) pertama/n x
100%, demikian seterusnya.
4.
Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
Tabel distribusi frekuensi kumulatif
ialah distribusi frekuensi biasa yang nilai frekuensi kumulatifnya (fkum)
didapat dengan jalan menjumlahkan frekuensi demi frekuensi. Tabel distribusi
kumulatif ada dua macam yaitu: kumulatif
kurang dari dan kumulatif atau lebih.
C.
Histogram ialah penyajian data distribusi
frekuensi yang diubah menjadi diagram batang. Untuk menggambarkan histogram
dipakai sumbu mendatar yang menyatakan batas-batas kelas interval dan sumbu
tegak yang menyatakan frekuensi absolut atau frekuensi relatif.
D.
Poligon Frekuensi
Polygon frekuensi adalah gambar garis yang
menghubungkan tengah-tengah tiap sisi atas yang berdekatan dengan tengah-tengah
jarak frekuensi absolut masing-masing. Jika daftar distribusi frekuensi
mempunyai kelas-kelas interval yang berbeda, maka tinggi diagram tiap kelas
harus disesuaikan.
E.
Ogive (Ozaiv)
Ogive
ialah distribusi frekuensi kumulatif yang digambarkan diagramnya dalam sumu
tegak dan mendatar. Ogive “kurang dari” ialah diagram dari distribusi frekuensi
kurang dari. Dan ogive “atau lebih”
ialah diagram dari distribusi frekuensi kumulatif atau lebih.
Tugas:
Diketahui
data 50 pegawai yang terlambat masuk:
20,8 25.3 23,7 21,3 19,7
22,8 20,7 20,3 21,5 24,2
21,9 22,5 23,6 23,1 23,8
22,0 21,2 19,0 19,9 20,7
20,7 23,8 25,1 24,2 23,8
20,9 23,3 25,0 24,1 23,3
25,0 20,9 19,5 19,8 21,1
22,2 22,9 24,1 23,9 20,9
22,8 23,5 24,2 22,8 21,6
20,1 19,5 21,8 23,9 22,7
Diminta:
1)
Buat frekuensi kumulatif kurang dari dan
frekuensi kumulatif atau lebih
2)
Buat frekuensi kumulatif kurang dari relatif dan
frekuensi kumulatif atau lebih relative
3)
Buat polygon frekuensinya.
Jawab:
1)
Urutkan dari yang terkecil:
19,0 20,7 21,8
19,5 20,8 21,9
19,5 20,9 22,0
19,7 20,9 22,2
19,8 20,9 22,5
19,9 21,1
20,1 21,2
20,3 21,3
20,7 21,5
20,7 21,6
2)
Rentang data:
mana lanjutan jawabnnya?
ReplyDelete