Sunday, September 17, 2017

Perspektif Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif)

A.  Pengertian Metode Penelitian
Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata kunci, yaitu: cara ilmiah, data, tujuan, kegunaan tertentu.
Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu berdasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti bahwa kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, terjangkau penalaran manusia. Empiris berarti bahwa cara-cara yang digunakan dapata diamati oleh manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya: proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu:
1.      Bersifat penemuan: data yang diperoleh adalah data yang benar baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.
2.      Bersifat pembuktian: data yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
3.      Bersifat pengembangan: memperdalam dan memperluas pengetahuan yang ada.
Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara umum data yang diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.
Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa metode penelitian didefenisikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.

B.  Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Dalam penelitian, umumnya terkenal ada dua jenis pendekatan metode penelitian, yakni metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif. Metode kuantitatif sering dinamakan metode tradisional, positivistic, scientific, dan discovery. Dinamakan sebagai metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode penelitian.  Disebut sebagai metode positivistic karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini disebut scientific karena telah memenuhi kaidah ilmiah yang konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Disebut sebagai metode discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi baru. Metode penelitian kuantitatif lebih berkaitan dengan data-data berupa angka- angka dan analisis menggunakan statistik.
Berbeda dengan metode penelitian kuantitatif, metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama. Metode kualitatif juga disebut sebagai metode artistic karena proses penilaian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan di lapangan. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna.

C.  Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif
Perbedaan dasar penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif
Perbedaan dasar
Metode kuantitatif
Metode kualitatif
Sifat realitas
Dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati, terukur
Ganda, holistic, dinamis, hasil konstruksi dan pemahaman
Hubungan peneliti dengan yang diteliti
Independen, supaya terbangun obyektivitas
Interaktif dengan sumber data supaya memperoleh makna
Hubungan variabel
Kausal (sebab-akibat)
 X      Y
Timbal balik/ interaktif
  X       Y
       Z
Kemungkinan generalisasi
Cenderung membuat generalisais
Transferability (hanya mungkin dalam ikatan konteks waktu)
Peranan nilai
Cenderung bebas nilai
Terikat nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data.

D.  Kompetensi Peneliti Kuantitatif dan Kualitatif
Berikut ini dikemukakan kompetensi yang perlu dimiliki oleh peneliti kuantitatif dan kualitatif
1.      Kompetensi peneliti kuantitatif
a.       Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang yang diteliti
b.      Mampu melakukan analisis masalah secara akurat, sehingga dapat ditemukan masalah penelitian pendidikan yang betul-betul masalah.
c.       Mampu menggunakan teori pendidikan yang tepat sehingga dapat digunakan untuk memperjelas masalah yang diteliti, dan merumuskan hipotesis penelitian.
d.      Memahami berbagai metode penelitian kuantitatif, seperti survey, eksperimen, evaluasi, dll
e.       Memahami teknik-teknik sampling, seperti probability dan nonprobability sampling, dan mampu menghitung dan memilih jumlah sampel yang representative dengan sampel eror tertentu.
f.       Mampu menyusun instrument baik test maupun nontest untuk mengukur berbagai variabel yang diteliti, mampu menguji validitas, reliabilitas instrument
g.      Mampu mengumpulkan data denga kuesioner, maupun dengan wawancara observasi, dan dokumentasi
h.      Bila pengumpulan data oleh tim, maka harus mampu mengorganisasikan tim peneliti yang baik
i.        Mampu menyajikan data, menganalisis data secara kuantitatif untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan
j.        Mampu memberikan interpretasi terhadap data hasil penelitian maupun hasil pengujian hipotesis
k.      Mampu membuat laporan secara sistematis, dan menyampaikan hasil penelitian ke pihak-pihak terkait
l.        Mampu membuat abstraksi hasil penelitian, dan membuat artikel untuk dimuat ke dalam jurnal ilmiah
m.    Mampu mengkomunikasikan hasil penelitian kepada masyarakat luas

2.      Kompetensi peneliti kualitatif
a.       Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang pendidikan yang akan diteliti
b.     Mampu menciptakan rapport kepada setiap orang yang ada pada situasi sosial yang akan diteliti.
c.       Memeliki kepekaan untuk melihat setiap gejala yang ada pada obyek penelitian
d.   Mampu menggali sumber data dengan observasi partisipan, dan wawancara mendalam, serta sumber-sumber lain
e.       Mampu menganalisis data kualitatif secara induktif berkesinambungan
f.       Mampu menguji kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas hasil penelitian
g.     Mampu menghasilkan temuan pengetahuan, mengkonstruksi fenomena, hipotesis atau ilmu baru
h.      Mampu membuat laporan secara sistematis, jelas, lengkap, dan rinci
i.    Mampu membuat abstraksi hasil penelitian, dan membuat artikel untuk dimuat ke dalam jurnal ilmiah
j.      Mampu mengkomunikasikan hasil penelitian kepada masyarakat luas.

No comments:

Post a Comment