Sunday, September 10, 2017

KONSEP DASAR STATISTIKA


A.    PENGERTIAN STATISTIKA
Istilah Statistika berasal dari Bahasa latin, yakni “Status” atau dalam Bahasa Italia disebut “Statista”, yang artinya bentuk politik atau pemerintahan. Usman Husaini & Akbar P. Setiady (2006) menjelaskan bahwa: “Statistik (Statistic) berasal dari kata “State” yang artinya Negara.” Mengapa disebut Negara? Karena di masa lalu statistic hanya digunakan untuk kepentingan-kepentingan Negara. Statistika digunakan dalam pemerintahan untuk suatu Peraturan.
Pada tahun 1749, Gottfried Achenwall (dalam Sukestiyarno, 2014) mengartikan Statistik sebagai Ilmu politik pada perbedaan Negara-Negara. Tahun 1771 W. Hooper menggunakan istilah Statistika sebagai Ilmu pengetahuan yang mengajarkan kepada kita tentang pengolalaan politik untuk Negara modern di dunia.
Ilmu Statistika merupakan ilmu yang cukup tua, mengingat telah digunakan oleh beberapa ahli matematika seperti Pascal (1623-1662), Bernauli (1654-1705), De Moivre (1667-1754), Laplace (1749-1827), Gaus (1777-1855), dan sebagainya, sampai abad 19 Statistika digunakan untuk koleksi informasi tentang pendapatan, penduduk, dan bidang yang terkait dengan pemerintahan atau kerajaan.
Perkembangan Ilmu Statistika kemudian ditegaskan kembali oleh Noether (1971) dalam (Sukestiyarno, 2014) yakni: “Statistic is a science of collection, classification, and measured evaluation of fact as basis or inference. It is a body of techniques for acquiring accurate knowledge from incomplete information; a scientific system fot the collection, organization, analysis, interpretation and presentation of information which can be ststed in numerical form” . Moore (1989) mendefenisikan Statistik secara sederhana yaitu: “Statistic is the science of collecting, organizing, and interpreting numerical facts” (dalam Sukestiyarno, 2014).
Statistika dalam arti luas diartikan sebagai suatu pengetahuan, sekumpulan konsep dan metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan menginterpretasi data tentang bidang kegiatan tertentu dan mengambil kesimpulan dalam situasi dimana ada ketidakpastian dan variasi (Rohmad H & Supriyanto, 2015). Dari pengertian-pengertian yang telah dijelaskan oleh para ahli, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Statistik didefenisikan sebagai Ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pengumpulan, pengelompokkan, pengelolaan, pengukuran, serta penyajian data dengan menggunakan konsep dan metode tertentu untuk dapat mengampil kesimpulan terhadap data tersebut.

B.     RUANG LINGKUP STATISTIKA
Adapun Statistika bertugan untuk mengumpulkan, menyusun, dan mengurutkan data, serta menyajikan data dalam bentuk table atau dalam bentuk diagram. Kegiatan mengoleksi, mengorganisir, menggambarkan dengan statistic sederhana, atau mempresentasikan dengan diagram dinamakan Statistik Deskriptif. “Statistik Deskriptif ialah susunan angka yang memberikan gambaran tentang data-data yang disajikan dalam bentuk table, diagram, histogram, polygon, frekuensi, ozaiv (ogive), ukuran penempatan (median, kuartil, desil, persentil), ukuran gejala pusat (rata-rata hitung, rata-rata ukur, rata-rata harmonic, dan modus), simpangan baku, angka baku, kurva normal, korelasi, dan regresi linier (Usman Husaini & Akbar P. Setiady, 2006)”.
Statistik juga diartikan sebagai alat untuk mengumpulkan data, mengolah data, menarik kesimpulan, dan membuat keputusan berdasarkan analisis data yang dikumpulkan. Statistik ini meliputi penyajian data, yang berarti juga meliputi statistik deskriptif, merupakan statistik inferensial, contohnya: statistik parametik dan statistik non parametik

C.     KOLEKSI DATA
Data statistik adalah suatu keterangan yang berbentuk kuantitatif (bilangan) atau berbentuk kualitatif (atribut/penilaian: baik, rusak, kurang, sedang, dll). Data ialah suatu bahan mentah yang jika diolah dengan baik akan menghasilkan suatu informasi.
Ada banyak informasi dari media elektonik yang memuat tentang data: jumlah penduduk, hasil jurnal sepak bola, jadwal penerbangan, valuta asing, dan lain sebagainya. Agar dapat memberikan data yang akurat, maka penting untuk mengkaitkan informasi tersebut dengan laporan ilmu pengetahuan, misalnya: ilmu Sosial, olahraga, politik, ekonomi, dan lain-lain.
Perolehan data dapat dilakukan secara langsung (misalnya: mengukur luas tanah, mengamati naik turunnya harga saham, menghitung jumlah penduduk) ataupun secara tidak langsung (misalnya: menyebarkan angket atau kuesioner untuk diisi).

D.    KLASIFIKASI DATA
Berdasarkan jenis perolehannya/pengumpulannya, data diklasifikasikan menjadi 5 macam tipe atau skala, yaitu:
1.      Skala Nominal
Data nominal diperoleh dari hasil observasi atau pengamatan, sehingga hasilnya berbentuk kualitatif. Namun apabila data nominal disimpulkna menjadi data numerik (kuantitatif), maka bilangan bersifat diskrit dan tidak mengenal urutan (artinya: tiap unsurnya tidak mempunyai arti menurut besar atau posisinya), datanya dapat secara bebas disusun tanpa memperhatikan urutan, dan dapat dipertukarkan.
Contoh:
Simbol numerik dari variabel jenis agama: 1= Islam, 2=Kristen, 3= katolik, 4= Hindu, 5= Budha.
Simbol numeric dari variabel jenis kelamin: 1 = Pria, 2 = Wanita.
Contoh tersebut menunjukkan bahwa bilangan-bilangan tersebut dapat dipertukarkan sesuai kesepakatan dan tidak akan mempengaruhi urutan skalanya.

2.      Skala Ordinal
Data ordinal berasal dari pengamatan, observasi, atau angket berskala dari satu variabel. Hasil observasi berbentuk kualitatif dan apabila datanya disimbolkan menjadi data numeric, maka bilangan yang digunakan bersifat diskrit dan mengenal urutan menurut kualitas atributnya.
Contoh:
Data dari variabel motivasi mahasiswa berkuliah. Urutan dimulai dari bilangan 1 sampai 5 untuk menyimbolkan kualitas. 5 = Sangat Bagus, 4 = Bagus, 3 = Sedang, 2 = Jelek, 1 = Sangat Jelek.
Bilangan pengganti kualitas tersebut mempunyai suatu tingkatan atribut.

3.      Skala Kardinal.
Data cardinal berasal dari hasil menimbang atau menghitung suatu variabel. Data berbentuk kuantitatif bilangan distrik. Data hasil membilang selalu bulat.
Contoh:
Data dari variabel jumlah kursi di setiap ruangan kelas.
Data dari variabel jumlah matakulai yang diampu mahasiswa tiap semester.
Dari contoh ini terlihat bahwa hasil perhitungan data jelas berupa bulangan numerik bulat.

4.      Skala Interval
Data interval berasal dari hasil mengukur suatu variabel. Data diasumsikan berbentuk bilangan continue mempunyai ukuran urutan, seperti dengan data ordinal. Pada skala interval tidak memiliki nol mutlak, artinya jika suatu responden variabelnya bernilai nol bukan berarti tidak memiliki substansi sama sekali. Dapat diartinkan juga titik nol pada skala interval adalah bebas posisinya.
Contoh:
Variabel temperature tiap ruangan: ruangan A diukur suhunya 0ºC, dan ruangan B diukur suhunya 60ºC.
Contoh ini menunjukkan bahwa rirungan A bukan berarti tidak ada temperature, namun masih mempunyai substansi suhu, karena masih ada suhu negative juga. Dan pada ruangan B bukan berarti 2kali lebih panas dari suhu 30ºC.

5.      Skala Rasio
Data rasio berasal dari hasil mengukur suatu variabel. Data diasumsikan berbentuk bilangan kontiue hamper sama dengan skala interval,perbedaannya terletak pada titik nol. Pada skala rasio memiliki nilai nol mutlak, artinya jika suatu responden memiliki variabel berniali nol maka tidak memiliki substansi sama sekali.
Contoh:
Variabel massa benda. Bila berbicara mengenai benda, maka suatu benda yang massanya 0 kg berarti benda itu tidak ada barangnya. Massa 6 Kg artinya 2 kali lipat dari massa 3 Kg.

E.     PENERAPAN DALAM KESEHARIAN DAN PEMECAHAN MASALAH
Adalah mudah mendapatkan data yang berasal dari menghitung atau mengukur suatu variabel. Karakteristik dari suatu variabel dapat diambil dengan menggunakan suatu alat pembilang atau pengukur, contoh: data pengukuran tinggi badan menggunakan pengukuran meter, temperature ruangan menggunakan alat thermometer, dll.

Sebaliknya untuk mengkonversi data hasil observasi ke dalam numerik merupakan hal yang tidak mudah. Oleh karena itu biasanya orang menggunakan angket atau kuesioner untuk melakukan pengamatan sehingga mempermudah pengamat untuk memperoleh hasil numerik.

No comments:

Post a Comment