Distribusi peluang terdiri atas:
- Distribusi binom
- Distribusi multinom
- Distribusi hipergeometrik
- Distribusi poisson
- Distribusi normal
- Distribusi student
- Distribusi chi-kuadrat
- Distribusi F
A. Distribusi Normal
1. Pendahuluan
Dalam BAB sebelumnya telah diuraikan tentang penyajian
data menurut keadaan kelompok, simpangan baku, dan angka baku. Penyajian
tersebut dapat juga dilanjutkan dengan distribusi normal. Sebagai contoh, dalam
suatu perlombaan lari masal kita dapat menyajikan data dalam bentuk keadaan
kelompok. Namun jika dikehendaki, data tersebut dapat pula dilanjutkan dengan
penyajian:
a)
Berapa pelari yang gagal untuk
jarak 10 Km?
b)
Berapa pelari yang sukses untuk
jarak 10 Km lebih?
c)
Apakah ada perbedaan jarak
tempuh menurut kategori jenis kelamin, umur, dan sebagainya?
d)
Adakah hubungan antara jarak
tempuh dengan berat badan?
e)
Dapatkah diramalkan bahwa
semakin banyak yang ikut, semakin banyak pula yang berhasil?
Jadi dengan distibusi normal, penyajian data dapat lebih
bermakna dari pada hanya menggunakan penyajian kelompok saja. Karena dengan
adanya persyaratan normalitas data, maka data dapat dilanjutkan penyajiannya
dalam bentuk membedakan, mencari hubungannya, dan meramalkan. Mengapa
diperlukan
2. Ciri-ciri Distribusi Normal
a. Berbentuk lonceng simetris terhadap x = μ.
Distribusi normal atau kurve normal disebut juga dengan
nama Distribusi Gauss, karena persamaan matematisnya ditemukan oleh Gauss
dengan rumus:
di mana:
π = nilai
konstan yaitu 3,14
e = nilai
konstan yaitu 2, 71
μ = parameter
yang merupakan rata-rata distribusi
σ = parameter
yang merupakan simpangan baku
jika x mempunyai bentuk - ~ <
x < ~
, maka disebut variabel acak X berdistribusi normal.
Dan rumus diatas dapat digambarkan sebagai berikut:
Kurve Normal
b. Grafiknya selalu berada di atas sumbu absis X
c. Mempunyai Modus, jadi kurva unimodal tercapai pada x
= μ =
d. Grafiknya mendekati sumbu absis X dimulai dari x = μ
+ 3σ ke kanan dan x = μ - 3σ ke kiri.
e. Luas daerah grafik selalu = satu unit persegi.
3. Bentuk Kurve Normal
a. Normal Umum
Di mana μ =
rata-rata
σ
= simpangan baku
Kurve Normal Umum
b. Normal Baku (Standar)
Kurve Normal Baku
Perubahan dari bentuk normal umum menjadi normal baku
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1)
Cari Zhitung dengan
rumus:
1)
Gambar kurvenya
2)
Tuliskan nilai Zhitung
pada sumbu X di kurve di atas dan Tarik garis dari titik Zhitung ke
atas sehingga memotong garis kurve.
3)
Luas yang terdapat dalam tabel
merupakan luas daerah antara garis trngah ke titik 0 di tengah kurve.
4)
Carilah tempat nilai Z dalam
tabel normal.
5)
Luas kurve normal = 1 karena μ
= 0 , maka luas dari 0 ke ujung kiri = 0,5.
Luas dari 0 ke titik
kanan = 0,5.
jika nilai z bukan
bilangan bulat, maka luas daerahnya dicari dengan menggunakan tabel kurve
normal baku.
4. Cara Menggunakan Tabel Kurve Normal Baku
Contoh:
jika nilai Z = + 2,34
Maka
berdasarkan tabel luas daerahnya ialah 0,4904 atau 49,04%
*lihat lampiran tabel
A.
Pengujian Normalitas Data
Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan
dengan tujuan untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data
atau variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal ataukah
tidak. Uji Normalitas berguna untuk
menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari
populasi normal. Metode klasik dalam pengujian normalitas suatu data tidak
begitu rumit. Berdasarkan pengalaman empiris beberapa pakar statistik, data
yang banyaknya lebih dari 30 angka (n > 30), maka sudah dapat diasumsikan
berdistribusi normal. Biasa dikatakan sebagai sampel besar. Namun untuk
memberikan kepastian, data yang dimiliki berdistribusi normal atau tidak,
sebaiknya digunakan uji normalitas. Karena belum tentu data yang lebih dari 30
bisa dipastikan berdistribusi normal, demikian sebaliknya data yang banyaknya
kurang dari 30 belum tentu tidak berdistribusi normal, untuk itu perlu suatu
pembuktian. uji statistik normalitas yang dapat digunakan diantaranya kertas
peluang, koefisien kurtosis, koefisien kurtosis persentil, uji chi-kuadrat,
lilieford.
B.
Distribusi Student
W. S. Gosset (1908) dengan nama samara Student berhasil
mempublikasikan karyanya yang disebut dengan distribusi student atau distribusi
t. distribusi t digunakan untuk data yang tidak normal.
Tabel distribusi student digunakan dengan cara
membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel yang
didapat dari tabel distribusi student atau yang kemudian disebut Tabel t. Tabel
t berguna untuk:
1.
Pengujian hipotesis,
2.
Uji kesamaan rata-rata
3.
Uji signifikansi koefisien
korelasi
thitung didapat dengan menggunakan rumus:
sedangkan ttabel dicari
dengan cara:
1.
Tentukn nilai α apakah 0,01 ;
0,02 ; 0,05 ; 0,10 ; 0,20 atau 0,50
2.
Tentukan apakah untuk uji dua
pihak atau satu pihak
3.
Carilah nilai tersebut di dalam
tabel t (terlampir)
A.
Distribusi Chi-Kuadrat
Tabel chi-kuadrat atau
2digunakan dengan cara membandingkannya nilai
2hitung dengan nilai
2tabel didapat dari tabel
2. Tabel
2 berguna untuk mencari hubungan antara data nominal, pengujian
normalitas data. Tabel
2 dicari dengan cara yang sama seperti pada tabel t.
B.
Distribusi F
Tabel distribusi F selanjutnya disebut
tabel F digunakan dengan cara membandingkan nilai Fhitung dengan nilai
Ftabel yang didapat dari tabel F. Tabel
F berguna untuk:
1.
Pengujian homogienitas data
2.
Pengujian signifikansi korelasi
3.
Pengujian linieritas data.
No comments:
Post a Comment