Thursday, September 21, 2017

STRATEGI MENANGKAP PELUANG

 
A.    Kesempatan berwirausaha
Peluang menurut kamus bahasa indonesia adalah Kesempatan (Ruang Gerak), baik dalam bentuk konkret maupun dalam bentuk abstrak. Peluang kewirausahaan dapat diartikan sebagai kesempatan pasti yang didapatkan seseorang atau lebih dengan mengandalkan potensi diri yang ada serta memanfaatkan berbagai kesempatan atau peluang yang dengan segera diambil.
Acapkali seseorang berhasrat untuk mendirikan usaha baru karena didorong oleh adanya kesempatan dan peluang yang membentang di hadapannya dan juga karena memiliki impian dan optimisme yang berlebihan. Sebelum mengambil peluang dan kesempatan perlu untuk seseorang yang ingin berwirausaha melakukan evaluasi secara cermat atas kesempatan dan peluang yang ada.
Menurut Bygrave (1994), ada tiga komponen utama yang sebaiknya diteliti dan dievaluasi bagi seseorang yang ingin sukses membuka usaha baru (dalam Echdar, 2013: 58):
        The opportunity: apakah kesempatan yang ada mampu kita tangkap dan jalankan dikemudian hari,
        The Entrepreneur (and management team): apakah kita mampu menjadi wirausaha dengan membentuk managemen tim yang solid,
        The resources needed to start the company and make it grow: apakah sumber-sumber daya yang kita butuhkan mampu kita sediakan. Minimal sumber daya manusia, bahan baku, dan modal.
Ketiga hal ini dapat menjadi kunci utama unutk menentukan kesuksesan atau kegagalan seseorang dalam menjalankan bisnis atau usahanya.

B.     Keunggulan kompetitif perusahaan yang berwirausaha
Dalam berusaha tentu harus memperhatikan hal-hal yang mungkin dapat menjadi keunggulan bagi usaha tersebut. Adapun keunggulan kompetitif perusahaan yang berwirausaha dapat dicapai dengan cara:
         Fokus pada pelanggan
Kurangi birokrasi, puaskan pelanggan, tanggapi keluhan, jalin komunikasi yang baik, lakukan survey kepuasan pelanggan, care terhadap pelanggan, minimalisasikan komplain
         Pencapaian kualitas
Kualitas memegang peranan penting dalam usaha, baik kualitas produk barang dan jasa maupun kualitas pelayanan.
         Integritas dan tanggung jawab
Penuh tanggung jawab dan berintegritas kepada setiap pemangku kepentingan (pelanggan ,investor, dll).
         Inovasi dan kreativitas
Inovasi dan kreasi akan membawa keunggulan bersaing. Dengan meningkatkan inovasi dan kreasi tentu saja akan menarik perhatian pembeli/konsumen.
         Produksi rendah biaya
Bila produksi rendah biaya maka produk dan jasa yang dihasilkan dapat bersaing dari sisi harga. Namun perlu digaris bawahi bahwa pelanggan akan sangat sensitif terhadap harga dan kualitas barang/jasa.
C.    Strategi menangkap peluang
Untuk mengidetifikasi peluang-peluang berkaitan dengan kewirausahaan, maka tahapan strategi yang perlu dilakukan adalah:
1.      Penilaian lingkungan (eksternal dan internal); SWOT (Strength, weakness, opportunities, dan threat). Analisis SWOT dilakukan tentunys terhadap usaha kita maupun perusahaan kompetitor.
2.      Penilaian organisasi: apakah perusahaan mampu menciptakan keunggulan bersaing.
3.      Strategi berbasis biaya: setiap produk atau jasa dapat diproduksi dengan biaya seefisien mungkin, sehingga dlm penetapan harga dapat bersaing.
4.      Strategi berbasis diferensiasi: mampu menghasilkan berbagai diferensiasi.
5.      Strategi hasil: menghasilkan laba sesuai target, pangsa pasar meningkat, meningkatkan kepuasan pelanggan, kelangsungan hidup perusahaan berlanjut.

D.    Penyebab utama kegagalan menangkap peluang usaha
Berbagai penyebab utama kekagalan mengkap peluang usaha, diantaranya adalah:
         Semangat pada awal memulai usaha dan menjadi loyo diperjalanan usaha hingga akhirnya menyerah untuk berbisnis.
         Sekedar Ikut-ikutan usaha atau sekedar tren. Dalam berusaha seringkali kita menjadi orang yang hanya ikut-ikutan teman, atau tren yang sedang berkembang, tanpa menyesuaikan dengan kemampuan yang dimilki.
         Kurang dedikasi; tidak sepenuh hati mengerjakan usaha yang dibangun.
         Perencanaan dan pengelolaan keuangan yang buruk; perencanaan penting dilakukan untuk membantu mengarahkan pengeluaran yang akan terjadi. Terkadang kita sering keluar dari rencana yang telah dibuat. Ingat bahwa perencanaan yang baik harus didukung dengan tindakan yang terarah mengikuti rancangan yang dibuat, jangan menyimpang dari perencanaan awal.
         Pengalaman manajemen usaha yang buruk, kurang disiplin, tidak terencana dan tidak tersistem.
         Lokasi usaha yang tidak strategis, seringkali memilih lokasi secara asal-asalan.
         Kurang konsisten dan teliti dalam pengendalian bisnis
         Tidak tegas dalam manajemen utang
         Kurang meyakini bahwa usaha dapat berhasil dan kurang percaya diri.

E.     Strategi memilih jenis usaha
Dalam memulai usaha ada baiknya jika seseorang memiliki strategi yang matang dalam memilih jenis usaha. Adapun beberapa strategi dalam memilih usaha:
         Pilih usaha yang disukai;  sangat baik jika kita tahu apa yang menjadi kesukaan atau kegemaran kita. Dapat dikembangkan sebuah usaha dari hobi atau kesukaan, agar dalam bekerja tidak ada rasa tertekan tapi dapat menikmati setiap prosesnya.
         Lebih baik memulai usaha dari yang kecil terlebih dahulu; walaupun dalam hal kemampuan modal dan kemampuan diri tinggi, namun ada baiknya jika kita memulai usaha dari yang kecil. Karena ada proses yang akan kita lewati dari setiap proses bisnis. Pembelajaran dalam setiap proses membatu kita untuk mengelola kemungkinan resiko yang akan muncul di masa depan.
         Jangan pilih usaha musiman; lebih baik berusaha dengan peluang berkembang bukan karena musim atau tren yang ada, namun karena kebutuhan yang terus-menerus bukan karena musim saja.
         Bisnis waralaba; usaha waralaba bisa menjadi jalan pintas karena tidak repot dengan format bisnis atau sistem, tidak memerlukan waktu lama untuk memperkenalkan produk dan umumnya tidak direpotkan dalam pembuatan produk.

F.     Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha
Disamping unsur-unsur berwirausaha, seseorang wirausaha yang ingin sukses hendaknya memiliki sikap sebagai berikut:
1.      Berani; berani dalam memutuskan untuk mengubah paradigma bahwa setelah kuliah akan berani menjadi wirausahawan.
2.      Jujur; jujur dalam menjalankan usaha, jujur dalam berafiliasi, bermitra dengan pemangku kepentingan dalam usaha.
3.      Tekun; ketekunan merupakan kesadaran dan sifat penting bagi seseorang dalam berwirausaha, terutama tetap tekun disaat usaha mengalami guncangan atau resiko.
4.      Rendah hati; sifat rendah hati biasanya mampu menyenangkan hati para relasi atau mitra usaha. Orang cenderung senang bekerja dengan orang lain yang sifatnya tidak sombong.
5.      Kemauan (semangat juang tinggi); kemauan atau daya juang tinggi merupakan sikap yang harus dimiliki secara kuat, sebab dapat mempercepat kemajuan usaha.

6.      Tanggung jawab; rasa bertanggung jawab tinggi yang dimiliki terhadap usaha akan menata usahanya lebih berhati-hati sehingga tidak akan memberi dapak yang buruk bagi usahanya, pekerja, dan juga mitranya.

No comments:

Post a Comment