A. Karakteristik Kewirausahaan
Karakteristik kewirausahaan merujuk pada serangkaian sifat, sikap dan kemampuan yang dimiliki oelh seseorang wirausaha (entrepreneur) yang memugnkinkan mereka utnuk mengidentifikasi peluang, mengambil risiko dan menciptakan nilai melalui inovasi. karakteristik ini tidak hanya mencakup aspek kepribadian, tetapi juga keterampilan praktis yang diperlukan untuk mengelola dan mengembangkan bisnis. Karakteristik kewirausahaan yang seringkali menjadi pembeda antara wirausaha yang sukses dan yang tidak.
Berikut adalah beberapa karakteristik utama kewirausahaan:
1. Kreativitas dan Inovasi
Seseorang wirausaha harus memiliki kemampuan untuk berfikir kreatif dan menghasilkan ide-ide baru. menurut kuratko et al (2021), kreativitas adalah kemampuan unutk melihat masalah dan peluang dari sudut pandang yang berbesa, sementara inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan ide-ide tersebut dalam bentuk produk, layanan, atau proses baru.
2. Kemampuan mengambil risiko
Kewirausahaan melibatkan pengambilan risiko yang terukur. menurut Sheperd et al (2020), seorang wirausaha harus mampu mengambil keputusan dalam kondisi ketidakpastian dan mengelola risiko secara efektif. namun risiko yang diambil bukanlah risiko sembarangan, melainkan risiko yang telah dianalisis dan diperhitungkan.
3. Proaktif
Seorang wirausaha memiliki sikap proaktif, yaitu kemampuan untuk mengambil inisiatif dan bertindak sebelum masalah atau peluang muncul. menurut Davidsson (2021), sikap proaktif ini memungkinkan wirausaha untuk memimpin perubahan dan menciptakan peluang baru.
4. Orientasi pada peluang
Wirausaha memiliki kemampuan untuk mengenali dan memanfaatkan peluang yang ada di pasar. menurut Shane dan Venkataraman (2000), kemampuan ini melibatkan pengamatan terhadap tren pasar, perubahan teknologi, dan kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi.
5. Ketahanan dan ketekunan
Kewirausahaan sering kali dihadapkan pada tantangan dan kegagalan. menurut McMullen (2021). seorang wirausaha harus memiliki ketahanan (resilience) dan ketekunan (perseverance) untuk bangkit dari kegagalan dan terus berusaha mencapai tujuan.
6. Kemandirian
Seorang
wirausaha memiliki kemandirian dalam mengambil keputusan dan bertindak. Menurut
Foss dan Klein (2020), kemandirian ini mencerminkan kepercayaan diri dan
kemampuan untuk bekerja tanpa bergantung pada orang lain.
7. Kepemimpinan
Wirausaha
memiliki kemampuan kepemimpinan yang kuat, termasuk kemampuan untuk memotivasi
dan menginspirasi orang lain. Menurut Kuratko et al. (2021), kepemimpinan dalam
kewirausahaan melibatkan kemampuan untuk membangun visi, mengelola tim, dan
menciptakan budaya organisasi yang positif.
8. Fleksibilitas
Seorang
wirausaha harus mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis. Menurut
Audretsch et al. (2020), fleksibilitas dan adaptabilitas adalah kunci untuk
bertahan dalam pasar yang kompetitif dan dinamis.
9. Orientasi pada Hasil
Wirausaha
memiliki fokus yang kuat pada pencapaian tujuan dan hasil. Menurut Giones dan
Brem (2020), orientasi pada hasil ini mencerminkan kemampuan untuk menetapkan
target yang jelas dan bekerja keras untuk mencapainya.
10. Kemampuan Manajerial
Seorang wirausaha
harus memiliki kemampuan manajerial yang baik, termasuk perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian sumber daya. Menurut Stevenson dan Jarillo
(1990), kemampuan ini penting untuk mengelola operasi bisnis sehari-hari dan
mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
B. Model Proses Kewirausahaan
Model proses
kewirausahaan adalah kerangka yang menggambarkan tahapan-tahapan yang dilalui
oleh seorang wirausaha (entrepreneur) dalam mengidentifikasi, mengembangkan,
dan mewujudkan peluang bisnis menjadi usaha yang sukses. Model ini membantu
memahami bagaimana kewirausahaan berlangsung secara sistematis, mulai dari ide
awal hingga implementasi dan pertumbuhan bisnis.
Beberapa tahapan dalam model proses kewirausahaan antara lain:
1. Identifikasi peluang
Tahap ini merupakan titik awal dari proses kewirausahaan. seorang wirausaha, mengidentifikasi peluang bisnis yang belum dimanfaatkan di pasar. Peluang ini dapat muncul dari perubahan teknologi, preferensi konsumen atau dinamika pasar lainnya. menurut Shane dan Venkataraman (2000), identifikasi peluang melibatkan kemampuan mengenali kebutuhan pasar yang belum terpenuhi atau masalah yang dapat diatasi dengan solusi inovatif.
2. Evaluasi Peluang
Setelah peluang diidentifikasi, tahap selanjutnya adalah mengevaluasi kelayakan peluang tersebut. evaluasi ini meliputi analisis pasar, analisis kompetitif, dan penilaian sumber daya yang dibutuhkan. Menurut Davidson (2021
3. Pengembangan Ide Bisnis
Pada tahap ini, wirausaha mengembangkan ide bisnis yang menjadi konsep yang lebih konkret. ini termasuk merancang model bisnis, menentukan proposisi nilai (value proposition), dan merencanakan strategi pemasaran. menurut Osterwalder dan Pigneur (2010), pengembangan ide bisnis dapat difasilitasi dengan menggunakan alat seperti Business Model Canvas.
4. Perencanaan Bisnis
Tahap ini melibatkan pembuatan bisnis yang detail, termasuk rencana keuangan, rencana operasional, dan rencana pemasaran. Rencana bisnis berfungsi sebagai panduan untuk implementasi dan sebagai alat untuk menarik investor. Menurut Hisrich dan Peters (2002), perencanaan bisnis yang baik mencakup analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dan proyeksi keuangan.
5. Pengumpulan Sumber Daya
Seorang wirausaha perlu mengumpulkan sumber daya yang diperlukan untuk memulai dan mengoperasikan bisnis. sumber daya ini meliputi model, tenaga kerja, teknologi, dan jaringan bisnis. menurut Stevenson dan Jarillo (1990), pengumpulan sumber daya melibatkan kemampuan untuk menyakinkan investor, mempekerjakan tim yang kompeten, dan membangun hubungan dengan pemasok dan mitra bisnis.
6. Implementasi Bisnis
Pada tahap ini, rencana bisnis diimplementasikan menjadi operasi nyata. ini termasuk pendirian usaha, peluncuran produk atau layanan, dan penetapan sistem operasional. Menurut Kuratko et al (2021), implementasi bisnis memerlukan kepemimpinan yang kuat dan kemampuan manajerial untuk mengelola tim dan sumber daya secara efektif.
7. Pertumbuhan dan Pengembangan
Setelah bisnis beroperasi, tahap selanjutnya adalah fokus pada pertumbuhan dan pengembangan. ini meliputi ekspansi pasar, peningkatan kapasitas produksi, dan inovasi berkelanjutan. Menurut Audretsch et al (2020), pertumbuhan bisnis memerlukan strategi yang adaptif dan kemampuan untui merespon perubahan pasar.
8. Evaluasi dan Perbaikan
Tahap terakhir proses kewirausahaan adalah evaluasi kinerja bisnis dan melakukan perbaikan yang diperlukan. ini melibatkan analisis keuangan, umpan balik pelanggan, dan penyesuaian strategi bisnis. Menurut McMullen (2021), evaluasi dan perbaikan adalah proses berkelanjutan yang memastikan bisnis tetap relevan dan kompetitif
C.
Manfaat kewirausahaan
Kewirausahaan (entrepreneurship) memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Manfaat kewirausahaan tidak hanya dirasakan oleh individu sosial, dan lingkungan. Manfaat kewirausahaan tidak hanya dirasakan oleh individu wirausaha, tetapi juga oleh masyarakat, pemerintah, dan dunia secara keseluruhan.
- Manfaat Kewirausahaan bagi Individu
> Kemandirian Finansial
kewirausahaan memberikan peluang bagi individu untuk menciptakan sumber penghasilan sendiri dan mencapai kemandiein finansial. menurut Kuratko et al (2021), menjadi wirausaha memungkinkan seseorang untuk mengendalikan masa depan finansialnya dan tidak bergantung pada pekerjaan tetap.
> Pengembangan diri
Proses kewirausahaan melibatkan pembelajaran terus menerus, pengambilan keputusan, dan pengembangan keterampilan seperti kepimimpinan, manajemen dan kreativitas. Menurut McMullen (2021), kewirausahaan adalah sarana untuk [pengembangan pribadi dan profesional.
> Kebebasan dan Flesibilitas
Wirausaha memiliki kebebasan untuk menentukan jadwal kerja, tujuan dan arah bisnisnya. Menurut Audretsch et al (2020), Fleksibilitas ini merupakan salah satu daya tarik utama kewirausahaan.
- Manfaat Kewirausahaan bagi Masyarakat
> Penciptaan Lapangan kerja
Kewirausahaan menciptakan lapangan kerja baru, yang membantu mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurut Giones dan brem (2020), usaha kecil dan menengah (UKM) yang didirikan oleh wirausaha merupakan penyumbang terbesar lapangan kerja di banyak negara.
> Peningkatan kualitas hidup
Wirausaha sering kali menciptakan produk atau layanan inpvatif yang meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Misalnya, inovasi di bidang kesehatan, pendidikan, dan teknologi telah membawa perubahan signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Davidsson (2021), kewirausahaan adalah pendorong utama inovasi sosial.
> Penguatan Ekonomi Lokal
Kewirausahaan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan menciptakan bisnis yang memanfaatkan sumber daya dan potensi daerah. Menurut Audretsch et al (2020), wirausaha lokal sering kali menjadi tulang punggung ekonomi daerah.
- Manfaat Kewirausahaan bagi Perekonomian Nasional
> Pertumbuhan Ekonomi
Kewirausahaan adalah mesin pertumbuhan ekonomi. Wirausaha menciptakan bisnis baru yang menghasilkan pendapatan, meningkatkan ekspor, dan menarik investasi. Menurut Shane dan Venkataraman (2000), kewirausahaan adalah kunci untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi.
> Diversifikasi Ekonomi
Kewirausahaan membantu mendiversifikasi ekonomi dengan menciptakan sektor-sektor baru dan mengurangi ketergantungan pada industri tertentu. Menurut Foss dan Klein (2020), diversifikasi ini membuta perekonomian lebih stabil dan tahap terhadap guncangan.
> Inovasi dan Teknologi
Wirausaha adalah agen perubahan yang memperkenalkan teknologi dan inovasi baru. Menurut Audretsch et al (2020), inovasi yang dihasilkan oleh wirausaha mendorong efisiensi dan produktivitas di berbagai sektor ekonomi.
- Manfaat Kewirausahaan bagi Lingkungan
> Kewirausahaan Hijau (Green Entrepreneurship)
Banyak wirausaha yang fokus pada bisnis ramah lingkungan, seperti energi terbarukan, daur ulang, dan pertanian organis. Menurut Giones dan brem (2020), kewirausahaan hijau berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan.
> Solusi untuk Masalah Lingkungan
Wirausaha sering kali menciptakan solusi inovatif untuk masalah lingkungan, seperti polusi, perubahan iklim, kelangkaan sumber daya. Menurut McMullen (2021), kewirausahaan dan lingkungan semakin penting dalam menghadapi tantangan global.
- Manfaat Kewirausahaan bagi Pemerintah
> Peningkatan Pendapatan Pajak
Bisnis yang didirikan oleh wirausaha berkontribusi pada pendapatan pemerintah melalui pembayaran pajak. Menurut Audretsch et al (2020), UKM adalah penyumbang signifikan terhadap pendapatan pajak di banyak negara.
> Pengurangan beban Sosial
Dengan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kewirausahaan membantu mengurangi beban sosial pemerintah, seperti tunjangan pengangguran dan program bantuan sosial. Menurut Davidsson (2021), kewirausahaan adalah alat efektif untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan sosial.
> Stabilitas Politik dan Sosial
Kewirausahaan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan, yang pada gilirannya mendorong stabilitas politik dan sosial. Menurut Foss dan Klein (2020), masyarakat yang sejahtera cenderung lebih stabil dan damai.
D. Motivasi kewirausahaan
Motivasi kewirausahaan adalah faktor pendorong yang mempengaruhi seseorang untuk memulai, mengelola, dan mengembangkan usaha. Motivasi kewirausahaan sangat penting karena menjadi dasar bagi seorang wirausaha untuk menghadapi tantangan, mengambil risiko, dan mencapai kesuksesan. Motivasi ini dapat berasal dari dalam diri (intrinsik) mauun dari lingkungan eksternal (ekstrisik).
> Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik berasal dari dalam diri individu dan berkaitan dengan kepuasan pribadi serta nilai-nilai yang dipegang. Beberapa contoh motivasi intrinsik dalam kewirausahaan, meliputi:
1. Kebutuhan akan otonomi
Merupakan keinginan untuk menjadi bos bagi diri sendiri dan memiliki kebebasan dalam mengambil keputusan. Menurut Deci dan Ryan (2000), otonomi adalah salah satu kebutuhan psikologis dasar yang mendorong perilaku kewirausahaan.
2. Kebutuhan akan prestasi
Merupakan keinginan untuk mencapai tujuan, mengatasi tantangan, dan merasakan pencapaian pribasi. menurut McClelland (1961), kebutuhan akan prestasi (need for achievement) adalah salah satu motivasi utama wirausaha.
3. Kreativitas dan Inovasi
Merupakan keinginan untuk mengekspresikan ide-ide kreatif dan menciptakan sesuatu yang baru. Menurut Amabile (1996), kreativitas adalah sumber motivasi intrinsik yang kuat dalam kewirausahaan.
4. Kepuasan Pribadi
Rasa puas yang diperoleh dari membangun sesuatu dari nol dan melihatnya tumbuh. Menurut Shane et al (2003), kepuasa pribadi seringkali menjadi pendorong utama bagi wirausaha.
> Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik berasal dari faktor eksternal, seperti imbalan materi, pengakuan sosial, atau tekanan lingkungan. Beberapa contoh motivasi ekstrinsik dalam kewirausahaan meliputi:
1. Keuntungan finansial
merupakan keinginan untuk menghasilkan pendapatan, kekayaan, atau keamanan finansial. Menurut Cassar (2007), keuntungan finansial adalah salah satu motivasi utama bagi banyak wirausaha.
2. Pengakuan Sosial
merupakan keinginan untuk mendapatkan pengakuan, status, atau reputasi di masyarakat, Menurut Baum et al (2001), pengakuan sosial dapat menjadi pendorong yang kuat bagi wirausaha.
3. Tekanan Lingkungan
merupakan faktor eksternal seperti pengangguran, kebutuhan untuk menghidupi keluarga, atau dorongan dari keluarga dan teman. Menurut Reynolds et al (2002), tekanan lingkungan sering kali memotivasi seseorang untuk memulai usaha.
4. Peluang Pasar
Adanya peluang bisnis yang menguntungkan atau permintaan pasar yang belum terpenuhi. Menurut shane dan Venkataraman (2000), peluang pasar adalah faktor ekstrisnisk yang penting dalam kewirausahaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kewirausahaan, antara lain:
1. Faktor Psikologi
> kepribadian: sifat-sifat seperti ekstrovert, terbuka terhadap pengalaman dan berani mengambil risiko seringkali dikaitkan dengan motivasi kewirausahaan. Menurut Zhao et al (2010), kepribadian memainkan peran penting dalam menentukan motivasi seseorang untuk menjadi wirausaha.
> Keyakinan diri: kepercyaan diri dalam kemampuan untuk berhasil memoticasi seseorang untuk memulai usaha. Menurut Bandura (1997), keyakinan diri (self-efficacy) adalah faktor kunci dalam motivasi kewirausahaan.
2. Faktor Sosial dan Budaya
> Dukungan Sosial: Dukungan dari keluarga, teman dan komunitas dapat meningkatkan motivsi seseorang untuk memulai usaha. Menurut Davidsson dan Honig (2003), dukungan sosial adalah faktor penting dalam proses kewirausahaan.
> Nilai Budaya: Budaya yang menghargai kewirausahaan dapat meningkatkan motivasi seseorang untuk menjadi wirausaha. Menurut Hofstede (1980), budaya dengan tingkat individualisme dan penghindaran keridakpastian yang rendah cenderung mendorong kewirausahaan.
3. Faktor Ekonomi
> Kondisi Ekonomi: Tingkat pengangguran, akses terhadap modal, dan pertumbuhan ekonomi dapat mempengaruhi motivasi kewirausahaan. Menurut Audretsch et al (2020), kondisi ekonomi yang sulit sering kali memotivasi orang untuk memulai usaha.
> Insentif Pemerintah: Program pelatihan, pendanaan, dan kebijakan pemerintah yang mendukung kewirausahaan dapat meningkatkan motivasi seseorang untuk memulai usaha. Menurut Acs et al (2018), instentif pemerintah adalah faktor penting dalam mendorong kewirausahaan.
E. Fungsi Kewirausahaan
Kewirausahaan (entrepreneurship) memainkan peran yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kewirausahaan tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, mendorong inovasi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Beberapa fungsi kewirausahaan yang dapat dijelaskan adalah:
- Identifikasi dan Ekploitasi Peluang
- Pengambilan Risiko dan Manajemen Ketidakpastian
- Inovasi dan Kreasi Nilai
- Pengelolaan Sumber Daya
- Kepemimpinan dan Manajemen
- Penciptaan Lapangan Kerja dan Pengembangan SDM
- Kontribusi Sosial dan Lingkungan
No comments:
Post a Comment