Sunday, September 10, 2017

PENYAJIAN DATA


Data yang dikumpulkan dengan baik yang berasal dari populasi maupun yang berasal dari sampel perlu diatur atau disajikan dalam bentuk tertentu, yaitu:
A.   Diagram
Penyajian data dalam bentuk gambar akan lebih menjelaskan laporan secara visual. Untuk itu akan diuraikan macam-macam diagram, yaitu:
1.       Diagram Batang
Diagram Batang sangat cocok untuk menyajikan data yang berbentuk kategori atau atribut, dan data tahunan yang tahunnya tidak terlalu banyak. Untuk menggambarkan diagram batang diperlukan sumbu tegak dan sumbu datar yang berpotongan tegak lurus. Sumbu tegak dan sumbu datar dibagi menjadi beberapa skala bagian yang sama.
Contoh Diagram Batang:



 Gambar 3.1: Diagram Batang Lulusan SMA X Tahun 2001 – 2004
  
2.       Diagram Garis
Diagram garis sangat cocok untuk menyajikan data yang berbentuk serba terus atau berkesinambungan. Untuk menggambarkan diagram garis diperlukan sumbu tegak dan sumbu datar yang berpotongan tegak lurus. Sumbu tegak maupun sumbu datar dibagi menjadi beberapa skala bagian yang sama.

Contoh Diagram Garis:


Gambar 3.2: Gambar Diagram Garis Pertumbuhan Tinggi Badan Anak


3.       Diagram Lambang
Diagram lambang sangat cocok untuk menyajikan data kasar suatu hal dan sebagai alat visual bagi orang awam. Setiap satuan yang dijadikan lambing disesuaikan dengan macam datanya.
Contoh Diagram lambang:


Gambar 3.3: contoh Diagram gambar

4.       Diagram Lingkarang dan Diagram Pastel
Diagram lingkaran sangat cocok untuk menyajikan data yang berbentuk kategori atau atribut dalam presentase. Untuk membuat diagram lingkaran, maka lingkaran dibagi-bagi menjadi beberapa sector. Setiap sector melukiskan kategori data yang terlebih dahulu diubah ke dalam derajat dengan menggunakan busur derajat. Jika datanya 25%, maka gambar derajatnya adalah:
(25/100) x 3600 = 900 , demikian seterusnya.
Contoh diagram lingkaran:


Gambar 3.4: contoh gambar diagram lingkaran

Bila diagram lingkaran ini digambarkan prespektifnya menjadi gambar tiga dimensi, maka diagramnya disebut diagram pastel.
  
Contoh gambar diagram pastel:

Gambar 3.5: contoh gambar diagram pastel
  
5.       Diagram Peta
Diagram peta sangat cocok untuk menyajikan data yang ada hubungan dengan tempat kejadian. Salah satu contoh penggunaan diagram peta adalah pada stasiun tv yang menayangkan berita tentang prakiraan cuaca. Contoh diagram peta:


Gambar 3.6: contoh diagram peta

6.       Diagram Pencar (Titik)
Diagram pencar sangat cocok untuk menyajikan data yang terdiri atas dua variabel. Diagram dibuat dalam sistem koordinat. Diagram pecar ini berfungsi pula untuk menetukan apakah suatu data linier, contohnya:
Gambar 3.7: Contoh diagram Pencar


B.    Tabel
1.       Tabel Biasa
Tabel biasa sangat cocok untuk menyajikan data yang terdiri atas beberapa variabel dengan beberapa kategori.


Gambar 3.8: Contoh tabel biasa

2.       Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi akan sangat cocok untuk menyajikan data dalam beberapa kelompok. Adapun langkah-langkah membuat tabel distribusi frekuensi:
a.       Urutkan data dari yang terkecil ke data yang terbesar
b.      Hitung rentang data tertinggi dikurang data terendah dengan rumus:
R = data tertinggi – data terendah
c.       Hitung banyak data dengan aturan struges, yaitu:
 Banyak kelas = 1 + 3,3 log n.
d.      Hitung panjang kelas interval dengan rumus:
P = rentang/banyak kelas
e.      Tentukan ujung bawah kelas interval pertama. Biasanya diambil dari data terkecil.
f.        Selanjutnya kelas interval pertama dihitung dengan cara : menjumlahkan ujung bawah kelas dengan p dikurangi 1, demikian seterusnya.
g.       Nilai F dihitung dengan menggunakan tabel penolong, sebagai berikut:

Tabel 3.1
Tabel Penolong
Nilai
Tabulasi
f






h.      Pindahkan nilai f ke tabel distribusi frekuensi.

3.       Tabel Distribusi Frekuensi relatif
Jika dalam tabel distribusi frekuensi didapat nilai frekuensi absolut ( f abs) maka dalam tabel distribusi frekuensi relatif niali frekuensi (f) dinyatakan dalam persen (%) yang disingkat f(%) atau f (rel). untuk mendapatkan nilai f(%) dihitung dengan rumus:
f (%) baris pertama = f(abs) pertama/n x 100%, demikian seterusnya.

4.       Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
Tabel distribusi frekuensi kumulatif ialah distribusi frekuensi biasa yang nilai frekuensi kumulatifnya (fkum) didapat dengan jalan menjumlahkan frekuensi demi frekuensi. Tabel distribusi kumulatif ada dua macam yaitu: kumulatif kurang dari dan kumulatif atau lebih.

C.    Histogram ialah penyajian data distribusi frekuensi yang diubah menjadi diagram batang. Untuk menggambarkan histogram dipakai sumbu mendatar yang menyatakan batas-batas kelas interval dan sumbu tegak yang menyatakan frekuensi absolut atau frekuensi relatif.

D.   Poligon Frekuensi
Polygon frekuensi adalah gambar garis yang menghubungkan tengah-tengah tiap sisi atas yang berdekatan dengan tengah-tengah jarak frekuensi absolut masing-masing. Jika daftar distribusi frekuensi mempunyai kelas-kelas interval yang berbeda, maka tinggi diagram tiap kelas harus disesuaikan.



E.    Ogive (Ozaiv)
Ogive ialah distribusi frekuensi kumulatif yang digambarkan diagramnya dalam sumu tegak dan mendatar. Ogive “kurang dari” ialah diagram dari distribusi frekuensi kurang dari. Dan ogive “atau lebih” ialah diagram dari distribusi frekuensi kumulatif atau lebih.

Tugas:
Diketahui data 50 pegawai yang terlambat masuk:
20,8                25.3        23,7        21,3        19,7
22,8                20,7        20,3        21,5        24,2
21,9                22,5        23,6        23,1        23,8
22,0                21,2        19,0        19,9        20,7
20,7                23,8        25,1        24,2        23,8
20,9                23,3        25,0        24,1        23,3
25,0                20,9        19,5        19,8        21,1
22,2                22,9        24,1        23,9        20,9
22,8                23,5        24,2        22,8        21,6
20,1                19,5        21,8        23,9        22,7
Diminta:
1)      Buat frekuensi kumulatif kurang dari dan frekuensi kumulatif atau lebih
2)      Buat frekuensi kumulatif kurang dari relatif dan frekuensi kumulatif atau lebih relative
3)      Buat polygon frekuensinya.

Jawab:
1)      Urutkan dari yang terkecil:
19,0        20,7        21,8       
19,5        20,8        21,9       
19,5        20,9        22,0       
19,7        20,9        22,2
19,8        20,9        22,5       
19,9        21,1       
20,1        21,2       
20,3        21,3       
20,7        21,5       
20,7        21,6       

2)      Rentang data:

1 comment: