Thursday, September 14, 2017

PROSES KEWIRAUSAHAAN

A.    Faktor-Faktor Pemicu Kewirausahaan
David C. McClelland (1961) menyatakan bahwa kewirausahaan ditentukan oleh motif berprestasi, optimis, nilai sikap, dan status kewirausahaan (keberhasilan). Sedangkan Ibnoe Soedjono dan Roopke berpendapat bahwa tindakan kewirausahaan merupakan fungsi dari Property Right (PR), Incentive (I), Competency (C), dan External Enviroment (E)
(dalam Suryana, 2003: 39). Proses ini yang mengarahkan pada faktor-faktor pemicu kewirausahan. Ada faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku kewirausahaan. Faktor internal meliputi:
  • Property Right (PR); hak kepemilikan atas property yang ada menjadi alasan seseorang memanfaatkannya untuk menghasilkan suatu keuntungan.
  • Incentive (I); keinginan untuk memperoleh insentif yang tidak terbatas, turut menjadi faktor yang memicu seseorang untuk menjadi wirausaha.
  • Competency (C); Faktor ini berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, aspirasi, perasaan, dan emosi, serta semuanya bergantung pada kondisi lingkungan yang ada. Artinya bahwa sikap yang baik mampu menggerakkan seseorang untuk masuk dalam dunia kewirausahaan.
Sedangkan faktor eksternalnya ialah:
  • External Enviroment; berkaitan dengan pemerintah yang mendukung setiap orang untuk turut serta terlibat dalam menggerakkan kondisi perekonomian Negara. Tidak terlepas dalam dunia kewirausahaan, karena kegiatan jual beli mampu meningkatkan perekonomian Negara.
B.     Model Proses Kewirausahaan
Seseorang dapat berhasil menjalankan bisnis apabila dapat menggabungkan nilai-nilai, sifat-sifat dan perilaku dengan bekal pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan. Dengan berpedoman pada nilai-nilai, pengharapan dari dalam diri maupun kelompok tentu saja akan berpengaruh terhadap perilaku kewirausahaan.
Gambar III.1. Model Proses Kewirausahaan
Gambar III. 1 merupakan model proses kewirausahaan beserta faktor-faktor pemicunya yang dikemukakan oleh Carol Noore (dalam Suryana, 2003: 40). Kewirausahaan berkembang dan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi ini dipicu oleh: faktor pribadi, lingkungan, dan sosiologi. Faktor individu yang memicu kewirausahaan adalah pencapaian locus of control, toleransi, pengambilan risiko, nilai-nilai pribadi, pendidikan, pengalaman, usia, komitmen, dan ketidakpuasan. Faktor pemicu yang berasal dari lingkungan ialah peluang, model peran, aktivitas, pesaing, inkubator, sumber daya, dan kebijakan pemerintah. Faktor pemicu yang berasal dari lingkungan sosial meliputi: keluarga, orang tua, dan jaringan kelompok. Pertumbuhan kewirausahaan juga sanggat tergantung pada:
  • Kemampuan pribadi; Komitmen, Visi, Kepemimpinan, dan Kemampuan manajerial
  • Organisasi: Kelompok, Struktur, Budaya, Strategi
  • Lingkungan: Pesaing, Pelanggan, Pemasok, dan lembaga-lembaga keuangan
C.    Ciri-Ciri Penting Tahap Permulaan Dan Pertumbuhan Kewirausahaan
Pada umumnya proses pertumbuhan kewirausahaan pada usaha kecil memiliki tiga ciri penting, yaitu:
1. Tahap imitasi dan duplikasi; Pada tahap ini, para wirausahawan baru meniru ide-ide orang lain, misalnya meniru barang dan jasa yang sudah diproduksi oleh pengusaha lain sebelumnya. Bukan hanya barang/jasa yang ditiru, tapi juga teknik produksi, design, organisasi, dan jenis pemasarannya juga ditiru.

2. Tahap duplikasi dan pengembangan; Tahap kedua yakni duplikasi dan pengembangan, setiap wirausahawan mulai mengembangkan ide-idenya. Misalnya dengan produk duplikasi, dapat ditambahkan design sendiri, bentuk organisasi dan pemasarannya dikembangkan sendiri. Namun ada juga wirausahawan yang mengikuti model pemasaran orang lain atau mengikuti kemauan pedagang pengumpul, dengan keyakinan untuk mencapai keuntungan.

3. Tahap menciptakan sendiri barang dan jasa baru yang berbeda; Pada tahai ini wirausahawan, cenderung merasa perlu untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Wirausahawan yang ada pada tahap ini, biasanya merasa produk-produk di pasaran sudah monoton dan membosankan, sehingga perlu ada nuansa baru untuk memberi alternatif atau ragam pilihan bagi konsumen. Ketidakpuasan yang dialami wirausahawan di tahap ini memacu wirausahawan untuk bisa menciptakan sesuatu yang lebih unggul lagi.

D.    Langkah Menuju Keberhasilan Wirausaha
Untuk menjadi wirausaha yang sukses, pertama-tama harus memiliki ide atau visi bisnis yang jelas, kemudian ada kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik uang maupun waktu. Setelah itu, harus direalisasikan dengan semangat dan kerja keras sesuai dengan urgensinya. Hal yang terakhir ialah menjadi wirausahawan yang loyal (setia) dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan (dalam hal ini bisnis), konsumen (setia menjaga kepuasan) dan mitra usaha (supplier, distributor, kreditur, dll).

Gambar III.2. Langkah menuju kewirausahaan yang berhasil

E. Faktor Penyebab Keberhasilan Dan Kegagalan WirausahaKeberhasilan atau kegagalan dalam berwirausaha tergantung pada pribadi wirausaha. Zimmerer (1996) mengemukakan beberapa faktor penyebab kegagalan dalam menjalankan usaha:

1. Tidak kompeten dalam manajerial
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.

2. Kurang berpengalaman
Kurang berpengalaman dalam kemampuan teknik, kemampuan memviasualisasikan usaha, kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.

3. Kurang dapat mengendalikan keuangan
Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, maka faktor utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Sedapat mungkin mengurangi kekeliruan dalam memelihara aliran kas.

4. Gagal dalam perencanaan
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan. Sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan usaha.

5. Lokasi yang kurang memadai
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha.

6. Kurangnya pengawasan peralatan
Pengawasan erat hubungannya dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.

7. Tidak sungguh-sungguh dalam berusaha
Sikap yang setengah-setengah dalam menghadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Untuk menjadi pengusaha yang sukses, harus membuang sikap setengah hati, dan berfikir bahwa diri sendiri sanggup dan mampu menjadi pengusaha yang sukses.

8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Mampu dan siap menghadapi perubahan, transisi ataupun peralihan. Keberhasilan dalam berwirausaha dapat tercapai apabila wirausaha berani melakukan perubahan dan peralihan setiap waktu.

Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan kewirausahaan secara umum yaitu: 

1. Kemampuan dan kemauan; Setiap orang pasti memiliki kemampuan untuk menjadi pribadi yang sukses. Kemampuan untuk mengolah setiap ide yang dimiliki, diimbangi dengan kemampuan mengontrol diri sendiri mampu menjadikan seorang wirausaha yang handal di bidang usahanya. Berfikir untuk menjadi yang terbaik akan menjadi faktor dalam diri yang menggerakkan wirausaha mencapai visinya.

2.  Tekad yang kuat dan kerja keras; Setiap orang memang harus berusaha dan bekerja keras untuk memperoleh kesuksesan. Di setiap bidang pekerjaan dan usaha, tentu saja setiap orang harus memiliki tekad yang kuat untuk menjalankan aktivitasnya. Harus dapat menghilangkan sifat kemalasan dalam diri, dan menggantinya dengan kerja keras. Dengan bekerja keras, seseorang akan sangat menghargai hasil yang diperolehnya. Dan dengan tekad yang kuat seseorang akan berusaha untuk melipat-gandakan hasil yang telah diperoleh unutm mencapai kepuasan.

3.  Kesempatan/peluang; Seorang wirausaha harus dapat melihat peluang-peluang yang ada di lingkungan bahkan pasar. Dengan melihat kebutuhan pasar maka wirausaha akan berusaha menciptakan produk barang/jasa yang kreatif dan inovatif demi memenuhi kebutuhan pasar. Berani untuk menangkap peluang yang ada dengan langsung bergerak menciptakan produ barang/jasa.

F.      Keuntungan Dan Kerugian Berwirausaha
Dalam berwirausaha, setiap orang tentu saja mengharapkan akan memperoleh keuntungan. Adapun keuntungan kewirausahaan, yaitu:
  • Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat, menjadikan seorang wirausaha sebagai bos yang penuh kepuasan.
  • Tantangan awal dan perasaan motif berpartisipasi yang tinggi merupakan hal yang menggembirakan (memicu adrenalin, perasaan puas). Dengan perasaan ini maka setiap peluang yang muncul, wirausaha akan lngsung mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan sangat memotivasi untuk terus berusaha.
  • Kontrol finansial; wirausahawan bebas untuk mengelola keuangan dan merasa kekayaan adalah milik sendiri.
Dalam berwirausaha selain keuntungan, ada juga kerugian yang bisa terjadi, yaitu:
  • Pengorbanan personal; dalam memulai usaha, tentu saja ada pengeluaran pribadi yang terjadi (baik uang, waktu, dan tenaga). Memulai usaha, di tahun-tahun awal wirausaha akan menjadi lebih sibuk dan bekerja dengan waktu yang relative lama (berbeda dengan pegawai tetap perusahaan). Sehingga waktu untuk keluarga, rekreasi akan menjadi lebih sedikit. Tak hanya itu, ada modal yang dikeluarkan untuk memulai usaha.
  • Beban tanggung jawab; Wirausaha harus mampu mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran, keuangan, personil, pengadaan dan pelatihan.
  • Kecilnya margin keuntungan dan kemungkinan gagal; Kecilnya keuntungan tergantung dari jenis usaha. Jika usaha yang dimulai adalah kecil maka keuntungannya juga akan kecil. Namun ketekunan dapat menjadikan usaha menjadi berkembang. Namun rasa tidak percaya diri dan pesimisme dapat menjadikan usaha yang dibangun menjadi gagal.

No comments:

Post a Comment