EDUPRENEURSHIP
A. DEFENISI KEWIRAUSAHAAN
Dari Segi etimologi, wirausaha diartikan sebagai "wira" yaitu pejuang, pahlawan, manusia unggulm teladan, berbudi luhur, gagah berani, serta berwatak agung. "usaha" yaitu perbutan, bekerjam berbuat sesuatu. dengan mengacu pada arti kata wira dan usaha, maka dapat dirangkai pengertian wirausaha sebagai manusia unggul yang berbuat atau bekerja, dan menghasilkan sesuatu.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi produk baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya. Thomas Zimmerer (1996) menjelaskan bahwa kewirausahaan merupakan hasil dari suatu kedisiplinan serta proses sistematis penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang pasar (dalam Echdar Saban, 2013). Suryana (2003) mendefenisikan kewirausahaan sebagai kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.
Kristanto Heru (2009) mendefenisikan kewirausahaan sebagai ilmu, seni, maupun perilaku, sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemampuan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif guna menciptakan nilai tambah agar mampu bersaing dengan tujuan menciptakan kemakmuran individu dan masyarakat.
B. DEFENISI EDUPRENEURSHIP
Edupreneurship merupakan penggabungan antara education (pendidikan) dan entrepreneurship (kewirausahaan), yang maknanya merujuk pada kemampuan kreatif maupun inovatif seorang ataupun institusi untuk menciptakan peluang pendidikan yang memiliki nilai baik secara sosial maupun ekonomi dengan model bisnis yang berorientasi pada transformasi dan pemberdayaan melalui pembelajaran.
Edupreneur ialah seorang pengusaha yang berfokus pada inovasi dalam pendidikan. Mereka adalah orang-orang yang menciptakan, mengembangkan, dan juga menerapkan solusi baru demi untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar. Edupreneurship melampaui pendirian institusi, mencakup juga pengembangan alat bantu belakar, platform online, kursus dan program pelatihan.
Edupreneurship merupakan model kewirausahaan di bidang pendidikan, yang mengintegrasikan nilai-nilai inovasi, kreativitas, dan aksesibilitas dalam menciptakan layanan maupun produk pendidikan. Individu ataupun institusi yang menjalankan edupreneurship tidak hanya bertujuan untuk memperoleh keuntungan finansial, tetapi juga menciptakan dampak positif dalam pendidikan, mulai dari alat pembelajaran, kurikulum inovatif, hingga platform digital.
C. PERBEDAAN WIRAUSHA UMUM DENGAN EDUPRENEUR
Tabel 1. Perbedaan Umum Wirausaha dengan Edupreneur
D. URGENSI EDUPRENEURSHIP DI ERA GLOBALISASI
Pendidikan merupakan fondasi utama bagi perkembangan individu, masyarakat, dan bangsa. Melalui pendidikan, seseorang tidak hanya memperoleh pengetahuan akademik, tetapi juga keterampilan hidup, nilai moral, serta kemampuan berfikir kritis yang diperlukan untuk menghadapi tantangan kehidupan. Pendidikan sendiri memiliki peran strategis untuk membangun peradaban yang lebih maju dan berkeadilan (Mandela, dalam Jamquotes, 2023). mengingat pentingnya pendidikan maka saat ini banyak orang ataupun institusi yang berusaha untuk mendekatkan pendidikan bagi setiap orang. Mereka ini lah yang kemudian dalam semangatnya melihat peluang untuk menciptakan usaha dalam dunia pendidikan. Edupreneurship hadir untuk menjawab misi meningkatkan kualitas dan relevansi belajar, memperluas akses, menumbuhkan kemandirian.
Era globalisasi memudahkan edupreneur untuk berkembang dalam menjangkau setiap orang. Dalam kenyataannya urgensi edupreneurship di era globalisasi ialah:
1. Meningkatkan daya saing lulusan di pasar kerja global
Di era globalisasi yang dinamis, lulusan tidak hanya memerlukan pengetahuan akademik, tetapi juga keterampilan adaptif dan inovatif. Edupreneurship yang mengintegrasikan pendidikan dengan prinsip kewirausahaan, membekali mahasiswa dengan mindset dan keterampilan untuk bersaing secara global. Hal ini mencakup pengembangan kemampuan berpikir kreatif, manajemen risiko, soft skills seperti komunikasi dan kepemimpinan, serta pengalaman praktik melalui proyek nyata bersama industri.
2. Menjembatani dunia pendidikan dan dunia kerja
Edupreneurship menjadi jembatan antara kurikulum pendidikan dan kebutuhan pasar kerja. Edupreneur mampu merancang program pembelajaran yang relevan secara industri melalui kolaborasi dengan pemangku kepentingan (stakeholder). Edupreneur juga bisa memfasilitasi sertifikasi yang diakui industri, program magang, dan pembelajaran berbasis proyek, semua ini membantu meningkatkan kesiapan kerja lulusan.
E. URGENSI EDUPRENEURSHIP DI ERA DIGITALISASI
Perkembangan teknologi juga menjadikan pendidikan lebih mudah untuk dikemas dan disebarkan. melihat hal ini Edupreneurship kemudian menjadi penting:
1. Transformasi pendidikan melalui teknologi digital
Era digital mendorong munculnya edupreneurs yang memanfaatkan teknologi seperti AI, IoT, Big Data, simulasi VR, dan platform e-learning interaktif. Pendekatan ini memungkinkan pembelajaran yang lebih personal, menarik, dan relevan dengan kebutuhan zaman. Konsep Edupreneur 5.0 menggarisbawahi pentingnya generasi edupreneur yang tidak hanya kompetitif secara global, tetapi juga memiliki kepekaan sosial serta mampu menciptakan dampak positif
2. Ekspansi Pasar Global Lewat Platform Digital